Jangan Remehkan Corona, Supadma Rudana Minta Pemprov Bali Segera Stop Sementara Kunjungan Wisman ke Bali
(Baliekbis.com),Badan Intelijen Negara (BIN) memprediksi virus corona jenis baru atau Covid-19 bisa menginfeksi sekitar 4 ribu orang per hari saat mendekati masa puncak penyebaran pada bulan Mei nanti.
Oleh karena itu, Anggota DPR RI Fraksi Demokrat Dapil Bali Putu Supadma Rudana alias PSR mendukung adanya wacana lockdown atau menyetop sementara kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Bali.
Ia menilai, kunjungan wisman tersebut memiliki pengaruh dan resiko besar penularan virus Corona ke masyarakat. “Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali tentu akan berpengaruh kepada cepatnya penyebaran virus corona di Bali. Ini sangat membahayakan bagi masyarakat, kita tidak boleh anggap remeh pandemi covid-19 ini. Lebih baik pemerintah pusat dan Pemprov Bali segera melockdown untuk menghadapi wabah ini,” ujar Anggota DPR RI yang kini memasuki periode dua di Senayan ini saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (14/3/2020).
Anggota Komisi VI ini bahkan memuji sikap beberapa negara seperti Italia, Irlandia, Denmark, Filifina dan Tiongkok yang melakukan hal tersebut sebagai bagian dari mengamankan negaranya dari ancaman virus Corona.
Supadma Rudana saat turun ke kawasan wisata Sanur memantau perkembangan turis. Pada kesempatan itu ia juga membagikan ratusan masker secara gratis kepada warga dan wisman.
“Negara-negara lain telah mengambil sikap yang cepat dan tanggap untuk melockdown negaranya guna mengamankan warganya agar tidak tertular virus Corona. Jadi kita harus menutup sementara kedatangan wisatawan asing dari jalur darat, udara maupun laut hingga kondisi semakin membaik. Apa yang disampaikan oleh BIN ini tentu saja serius sekali, Pemerintah Bali harus berani untuk kesehatan dan keselamatan masyarakat Bali,” paparnya.
Putu juga meminta pemerintah Indonesia dan Pemerintah Daerah Bali khususnya tidak gagap dalam melakukan pencegahan virus tersebut. Pemerintah harus meyakinkan masyarakat untuk tenang dan tidak panik. Ia berharap agar pemerintah menyiapkan ketersediaan kebutuhan pokok, obat-obatan, masker dan ketersediaan informasi.
“Saya sudah mengingatkan di sidang paripurna pada 6 Februari 2020 agar segera dilakukan penanganan dan mitigasi yang menyeluruh dengan melakukan tindakan proaktif dimana mana, serta melakukan pembatasan di pintu-pintu masuk negara kita karena ini darurat. Namun pemerintah kita terlambat, virus corona sudah telanjur menyebar. Saran saya, aktivitas selama sebulan ini yang diperbolehkan hanya aktivitas bekerja, dan aktivitas mendasar lainnya seperti belanja kebutuhan sehari-hari atau kepentingan menyangkut kesehatan.
Selanjutnya, kegiatan pendidikan juga dihentikan, gedung sekolah termasuk universitas semuanya ditutup, kegiatan belajar dilakukan dari rumah melalui aplikasi media sosial yang ada. Penghentian sementara kegiatan olahraga yang dijadwalkan. Penutupan kawasan wisata, operasionalisasi transportasi publik masih tetap berjalan hanya jumlahnya dikurangi. Pemerintah Pusat dan Pemprov Bali jangan hanya mementingkan sektor ekonomi tapi mengabaikan kesehatan dan keselamatan warga, ini kegentingan yang memaksa,” katanya.
Putu yang juga Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen ini mengimbau agar masyarakat senantiasa meningkatkan kewaspadaan, menjaga kebersihan dan kesehatan. Mencuci tangan dan menggunakan masker jika sedang batuk atau pilek. Selain itu, sebisa mungkin menghindari kontak dengan orang yang sedang mengalami demam dan batuk. “Dan yang terakhir, mari kita bersatu untuk melawan wabah yang terjadi saat ini. Semoga Tuhan YME beserta kita. Harapan Rakyat, Perjuangan Demokrat,” tegas politisi asal Peliatan Gianyar ini. (bas)