Jaya Negara ‘Ngaturang Bhakti Pujawali’
(Baliekbis.com), Rangkaian puncak upacara pujawali di pura Luhur Uluwatu, Desa Adat Pecatu, Badung yang bertepatan Anggara Kasih Medangsia, Selasa (19/6) berjalan dengan lancar. Pura yang terletak di ujung selatan pulau Bali di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi, serta menjorok kelaut ini merupakan Pura Sad Khayangan sebagai penyangga sembilan mata angina di Pulau Bali.
Dalam puncak pujawali tersebut hadir ditengah ribuan pemedek dari berbagai daerah turut hadir Plt. Walikota Denpasar IGN Jaya Negara guna melakukan persembahyangan di Pura Luhur Uluwatu. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, dan Kabag Kesra Kota Denpasar, Raka Purwantara.
Pengempon Pura Luhur Uluwatu yang merupakan Panglingsir Puri Jro Kuta, IGN Jaka Pratidnya yang kerap dipanggil Turah Joko mengatakan bahwa acara diawali dengan prosesi nedunang Ida Bhatara Dewa Agung Sakti dari Pura Pererepan Desa Adat Pecatu yang selanjutnya menuju pura Luhur Uluwatu. Kemudian dilanjutkan prosesi ngaturang pujawali Ida Bhatara ring Luhur Pura Uluwatu yang dipuput oleh Ida Pedanda Griya Sibang dan Ida Pedanda Geriya Tegal Sari.
Lebih lanjut Turah Joko menambahkan Setelah pujawali dilaksanakan, sekitar jam delapan malam Ida Bhatara Dewa Agung Sakti mewali ke Pererepan Payogan masing-masing yang berada di Desa Adat Pecatu. Pada hari Rabu sampai dengan hari Jumat akan dilanjutkan dengan bakti penganyar yang dilaksanakan Kecamatan Kuta Utara pada hari Rabu, dilanjutkan Kecamatan Kuta pada hari Kamis dan pada hari Jumat yang juga merupakan penyineban karya dilaksanakan oleh Kecamatan Kuta Selatan.
Prosesi penyineban Ida Bhatara dimulai pukul 09.00 wita setelah itu dilanjutkan dengan upacara pengilen-ilen dan pedatenga. “Dengan melakukan srada bhakti kehadap Ida Hyang Widhi Wasa, astukara mudah-mudahan kita di Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dijauhkan dari kebencanaan serta diberikan kekuatan dan keselamatan sehingga semua umat biasa rahayu,” ujar Turah Joko.
Turah Joko menambahkan Puri Agung Jro Kuta dan Puri Agung Jambe Celagigendong Denpasar memperoleh tugas mengempon Pura Luhur Uluwatu sampai kini. Sedangkan warga Desa Pakraman Pecatu yang terdiri dari Banjar Kauh, Banjar Tengah dan Banjar Kangin berstatus sebagai pengemong. Ketiga banjar ini mendapat tugas yang digilir setiap enam bulannya. Sebelum melaksanakan pujawali di pura setempat, pihak desa adat dan kedua puri pengempon pura melakukan koordinasi komunikasi terkait pelaksanaan upacara, serta penyiapan sarana dan prasarana untuk kelengkapan upacara.
Bendesa Pakraman Pecatu, I Made Sumerta dalam kesempatan turut menghimbau kepada masyarakat dan penyedia jasa pariwisata terkait pelaksanaan pujawali. Dimana, sebagai salah satu destinasi wisata di Pulau Bali tentu diharapkan para wisatawan untuk menyesuaikan dengan menggunakan pakian adat madya selama pelaksanaan pujawali. “Kami menghimbau kepada seluruh pihak khususya wisatawan untuk mentaati aturan selama pelaksanaan pujawali hingga penyineban,” himbaunya.
Sementara, Plt. Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan bahwa pujawali ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk menjadikan sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. “Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ungkap Jaya Negara. (Ags)