Jelang Nataru, Pasokan BBM Mencukupi
(Baliekbis.com), Pertamina saat ini mempersiapkan strategi penyaluran yang handal guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM dan LPG pada saat Natal dan Tahun Baru 2018 (Nataru). “Untuk mendukung kelancaran penyaluran selama momen hari raya tersebut, Pertamina juga telah membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) yang akan bertugas mulai tanggal 18 Desember 2017 hingga 7 Januari 2018. Satgas ini siaga selama 24 jam,” ujar Marketing Branch Manager Bali & NTB I Ketut Permadi Aryakuumara kepada wartawan, Rabu (20/12) di Sanur terkait Kesiapan Satgas Natl 2017 dan Tahun Baru 2018 (Nataru).
Tim Satgas ini akan berperan khusus dalam memantau penyaluran BBM dan LPG mulai dari penguatan stok, kelancaran distribusi di jalan raya hingga pemantauan kondisi di lapangan. Sehingga ketersediaan BBM dan LPG di masyarakat dapat terus terpenuhi dan penyalurannya berjalan lancar. Menurut Permadi Aryakuumara kebutuhan BBM tahun ini diprediksi tidak sebanyak tahun lalu. Hal ini akibat dampak erupsi yang menyebabkan sejumlah kegiatan menurun khususnya di kawasan-kawasan pariwisata dan industri. Namun demikian pihaknya tetap siaga dengan menyiapkan BBM dan LPG secukupnya. “Kita tetap menyediakan dalam jumlah cukup untuk mengantisipasi bila ada lonjakan permintaan,” ujarnya.
Secara detil dijelaskan penyaluran BBM dan LPG di wilayah Bali konsumsi normal harian BBM jenis premium, pertalite, pertamax, pertamax turbo, solar, dexlite serta Pertamina dex berada pada ri kisaran volume 3.228 KL/hari. Sementara menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018, Pertamina memprediksi terjadi penurunan konsumsi sebesar 4% untuk produk gasoline dan 7% untuk gasoil. Untuk premium, konsumsi harian turun dari 769 KL/hari, jelang Nataru diprediksi 622 KL/hari. Demikian pula solar yang rata-rata 574 KL/hari jelang Nataru 524 KL/hari. Namun untuk pertalite dan pertamax konsumsinya diprediksi naik. “Kalau normal, penggunaan pertalite 1038 KL/hari saat Nataru diprediksi 1085 KL//hari. Demikian pula pertamax dari 796 KL naik menjadi 799 KL,” tambah Permadi.
Untuk LPG Bersubsidi (3 KG) menurut Permadi berada dalam kondisi normal dengan rata-rata konsumsi bulanan 15.212 Metric Ton/Bulan. Untuk Desember ini konsumsi LPG 3 Kg diprediksi mengalami kenaikan dengan estimasi 16.245 MT atau naik sebesar 6.7% dari konsumsi normal bulanan. Penyaluran LPG non subsidi (Bright Gas 5.5 Kg dan LPG 12 Kg) juga dalam kondisi normal dengan rata-rata konsumsi bulanan sebesar 707 Metric Ton/Bulan. Meski demikian, Pertamina telah menyiapkan supply pada Desember 2017 khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru 2018 sebesar 970 MT, sehingga warga tidak perlu khawatir akan ketersediaan LPG Non Subsidi ini karena stok yang disediakan sangat mencukupi. Untuk Avtur, Pertamina memprediksi terjadi kenaikan konsumsi 21% (36,680 KL) dibandingkan konsumsi normal bulan Desember 2017 (30,280 KL). Terkait erupsi Gunung Agung, Permadi menegaskan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan dan antisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi agar pasokan dan distribusi bisa tetap aman dan lancar, dengan membuka jalur-jalur baru seperti melalui Kintamani, Bedugul, Pupuan dan Negara. (bas)