Jelang Perayaan Natal dan Tahun Baru, PLN Bersama Stakeholder Pastikan SPKLU Siap All-out Layani Pengguna EV

(Baliekbis.com), PT PLN (Persero) bersama Dinas Ketenagakerjaan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Provinsi Bali, Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan Dinas Perhubungan Provinsi Bali memastikan kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dapat melayani pengguna kendaraan listrik selama perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Saat melaksanakan inspeksi ke salah satu SPKLU PLN yang berada di Hayam Wuruk, Denpasar, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho menjelaskan saat ini PLN sudah menyiapkan SPKLU di 63 lokasi dengan 123 nozzle atau charging point yang sudah dilakukan pengecekan berkala oleh regu yang bertugas.

“Ada regu petugas yang terus berkeliling memastikan SPKLU bisa digunakan khususnya akhir tahun atau peak season seperti saat ini, Bali menjadi tujuan wisata wisatawan domestik, luar negeri, dan libur anak sekolah, jadi masyarakat tidak perlu was-was saat liburan menggunakan kendaraan listrik karena semua tempat sudah tercover SPKLU di Bali,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa untuk memudahkan pengguna kendaraan listrik, PLN juga melengkapi SPKLU dengan aplikasi yang dapat memantau ketersediaan SPKLU.

“PLN telah menyiapkan aplikasi PLN Mobile untuk memantau di titik mana terjadi antrean, atau di mana SPKLU yang unavailable atau sedang offline,”katanya.

Kesiapan SPKLU PLN dalam menyambut Nataru mendatang diapresiasi oleh Kepala Dinas Pariwisata, Tjokorda Bagus Pemayun.

Ia mengatakan Bali sebagai destinasi pariwisata membutuhkan mobil listrik karena ramah lingkungan. Menurutnya kecenderungan wisatawan di masa depan akan mencari wisata yang menyehatkan dan Bali sudah siap untuk menjawab kebutuhan itu.

“Bali adalah jawabannya karena regulasi dan sarana prasarana sudah disiapkan. Tentu ini luar biasa untuk meningkatkan Bali sebagai tempat wisata yang berkualitas dan bermartabat,” ujarnya.

Ia pun mendorong semua pihak untuk sama-sama menjaga Bali yang berkualitas.

“Tak hanya Pemerintah namun juga swasta dan masyarakat, termasuk media agar dapat menyebarluaskan informasi terkait SPKLU yang ada di Bali,” imbuhnya.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan menyampaikan Disnaker ESDM ditugaskan Gubernur untuk mempercepat ekosistem electric vehicle (EV) sesuai dengan Surat Edaran nomor 17 tahun 2024 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai di Provinsi Bali.

“Tujuannya adalah ada tren meningkat roda empat dan roda dua, khususnya roda empat kan harus disediakan infrastrukturnya,” ungkapnya.

Pihaknya juga menekankan bahwa edaran ini dapat menjadi rujukan bagi investor juga dan calon investor yang ingin bekerja sama dengan PLN atau sub holding PLN.

“Kaitannya dengan mengelola tempat-tempat yang bisa menggabungkan aktivitas ekonomi dan infrastruktur SPKLU. Inilah yang ingin didorong pemerintah untuk mempercepat jumlah infrastruktur EV,” jelas Bagus Setiawan.

Kepala Bidang Keterpaduan Moda Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Kadek Mudarta menyebutkan tiap tahunnya terdapat peningkatan pengguna kendaraan listrik hingga dua kali lipat.

“Per 30 September ada 8.019 kendaraan listrik yang teregistrasi di Bali. Motor ada 6.870 unit, kendaraan roda tiga ada 57 unit, mobil listrik ada 1.092 unit. Peningkatannya cukup signifikan,” bebernya.

Menurutnya yang mendorong peningkatan kendaraan listrik adalah salah satunya terkait isu lingkungan dan bervariasi desain serta suplai kendaraan listrik serta adanya insentif pembelian kendaraan dari pemerintah.

Terakhir pihaknya juga menuturkan rencana pemerintah untuk mengembangkan moda transportasi publik yang masih dalam tahap penyusunan uji kelayakan.

“Saat ini masih menyusun studi kelayakan penerapan electric bus rapid transit di kawasan SARBAGITA, sedang kita usulkan untuk memperoleh pendanaan hibah,” pungkasnya.

Leave a Reply

Berikan Komentar