Jelang World Clean Up Day, JCI Ajak Masyarakat Bersihkan Pantai Jasri Karangasem
(Baliekbis.com), World Clean Up Day (hari bersih-bersih se-dunia) akan digelar serenyak di serentak 15 September 2018 mendatang. Kegiatan ini merupakan aksi sosial melibatkan berabgai masyarakat seluruh dunia untuk memerangi sampah dan menjaga kelestarian lingkungan. Untuk itu Junior Chamber International (JCI) setidaknya di 127 negara secara serentak akan berpartisipasi menyukseskan World Clean Up Day ini.
Tokoh muda Bali yang juga 2015 National President JCI Indonesia Ida Bagus Agung Gunarthawa mengatakan Bali juga sudah sangat siap berpartisipasi pada kegiatan bersih-bersih akbar seluruh dunia itu. Selain JCI, dipastikan berbagai komponen masyarakat akan terlibat dalam acara yang akan digelar di sejumlah titik di Bali itu.
“World Clean Up Day adalah semacam gerakan moral JCI seluruh dunia untuk berpartisipasi dan mengajak masyarakat dunia penduli dengan lingkungan lewat membersihkan sampah. Bali juga cukup antusias dalam acara ini. Banyak pihak yang menyatakan akan ikut bergabung,” kata Agung Gunarthawa di Karangasem, Senin (7/5/2018).
Sebagai langkah awal menyambut World Clean Up Day, JCI menginisiasi aksi bersih-bersih Pantai Jasri, Karangasem bersama Pemerintah Kabupaten Karangasem pada Kamis (3/5/2018) lalu. Kegiatan ini dihadiri langsung Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dan juga sekretaris Daerah I Gede Adnya Mulyadi, Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Karangasem, perwakilan JCI dari 5 negara seperti Australia, Jepang , Mongolia, Singapore dan juga Indonesia.
Zulfikar Friyatna selaku 2018 National President Indonesia mengapresiasi dukungan semua pihak yang menyukseskan acara bersih-bersih pantai ini.Termasuk komitmen banyak pihak berpartisipasi dalam World Clean Up Day 15 September mendatang. “Pada prinsipnya kita mempunya tanggung jawab untuk menjaga lingkungan. Sebab, kita akan mewariskan semuanya ke anak kita nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengapresiasi berbagai program yang dilakukan JCI untuk membantu penanganan sampah dan pelestarian lingkungan. Menurutnya menangani sampah memang persoalan yang tidak mudah. Sebab, semakin meningkatnya jumlah penduduk dibarengi semakin tingginya tingkat konsumsi tidak sebanding dengan ketersediaan TPA. Terbatasnya fasilitas pendukung pengelolaan sampah, serta konsep pengelolaan sampah yang masih konvensional juga menjadi tantangan.
“Belum lagi masalah sosial dan kesehatan yang ditimbulkan dari sampah akibat adanya bau yang menyengat, air limbah sampah yang mencemari sungai dan pantai. Permasalahan ini harus menjadi perhatian kita bersama,” kata Mas Sumantri lantas mengajak masyarakat Karangsem berpartisipasi dalam World Clean Up Day dengan melakukan bersih-bersih di lingkungan masing-masing. (wbp)