Jro Tesan: Market Babi Bali ke Jakarta Menjanjikan
(Baliekbis.com), Cukup lama tak jalan, akhirnya kran pengiriman babi hidup ke Jakarta mulai dibuka awal Agustus ini. Sebanyak 70 ekor babi dikirim ke ibukota tersebut setiap pekannya. Terbukanya peluang tersebut tidak terlepas dari hasil FGD (Focus Group Discussion) di “Amatra Rumah Aspirasiku” Jalan Raya Canggu 88 Badung pekan lalu yang digagas Anggota Komisi IV DPR-RI AAB Adhi Mahendra Putra. Dalam pertemuan yang mengangkat tema “Mau Dikemanakan Peternakan Bali” itu selain hadir puluhan peternak dan pengusaha ternak dari seluruh Bali, Kadis Peternakan Bali Wayan Sumantra juga hadir secara khusus Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan RI Drh. I Ketut Diarmita,DVM,MP.
Hasil diskusi seharian itu bukan saja berbagai masalah yang dihadapi peternak berhasil dicarikan solusinya juga membuka kesempatan bagi peternak untuk melakukakan pemasaran ke luar Bali serta ekspor. Bahkan saat itu Dirjen menjanjikan akan membantu dalam peningkatan kualitas genetik babi. Dan apa yang terjadi di “Amatra Rumah Aspirasiku” rupanya direspons cepat pengusaha. “Terbukti tak lama setelah pertemuan itu kami mendapat rekomendasi dari dinas dan bisa kirim babi puluhan ekor setiap minggu ke Jakarta,” ujar Suplayer & Pemasar Hasil Peternakan Jro Putu Tesan,SSos. didampingi pengusaha ternak UD Tirta Agung I Made Sudarmawan saat ditemui Selasa (22/8/2017) di “Amatra Rumah Aspirasiku”.
Menurut Tesan, babi Bali sangat berkualitas bahkan dinilai terbaik. Karenanya peluang pasarnya sangat besar dan menjanjikan. Selain Jakarta, pasar potensial babi ada di Bandung dan Tangerang. “Tapi saat ini kita maksimalkan dulu Jakarta,” tambah Tesan yang kini setiap minggunya mengirim 70 ekor babi ke PD Dharma Jaya, Jakarta. Menurutnya peluang yang ada ini perlu dimaksimalnya karena pasarnya bagus dan kondisi ini tentu akan membuat peternak semakin bergairah. Tesan menambahkan peluang pasar babi selain Jakarta juga Badung dan Tangerang. Untuk menjaga kesinambungan pemasaran babi ini menurutnya ada tiga hal pokok yang harus mendapatkan perhatian yakni kualitas, kuantitas dan kontinyuitas. Saat ini faktor kualitas yang perlu mendapatan perhatian sebab market sangat ketat soal ini. “Kalau produksi kita cukup, bahkan bisa melayani sampai 400 ekor per pekannya,” jelasnya.
Terkait kualitas ini menurut pengusaha ternak UD Tirta Agung I Made Sudarmawan memang harus sesegera mengkin mendapatkan perhatian. Pasalnya bibit babi yng dibudidayakan saat ini merupakan hasil kawin silang berulang-ulang yang dikhawatirkan nantinya akan mempengaruhi mutu babi. Karena itu Sudarmawan yang menjadi ketua kelompok ternak dengan anggota 300 orang lebih itu, sangat berharap dinas terkait bisa membantu dalam menyediakan bibit unggul agar bisa menghasilkan produksi yang berkualitas bagus. “Kami dari kelompok ternak sangat berterima kasih kepada ‘Amatra Rumah Aspirasiku’ yang telah memediasi peternak dengan pihak terkait sehingga babi dari Bali bisa masuk pasar Jakarta,” ujarnya. Sebab dengan market yang semakin luas otomatis produksi akan banyak terserap dan ini bukan saja menguntungkan pengusaha juga produsen ternak. “Harga pun akan lebih stabil,” tambahnya.
Selain pengiriman babi hidup menurut Jro Tesan yang aktif di sejumlah organisasi pertanian ini, pihaknya kini tengah menyiapkan rencana pengembangan untuk ekspor. “Kita masih menjajaki peluang ekspor ke Korea,” tegasnya. Bukan itu saja, peluang pemasaran daging babi olahan yang permintaannya sangat besar baik di dalam negeri maupun ekspor juga sedang disiapkan. Dengan produk olahan ini akan memberi multiflyer effect karena bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak serta memberikan nilai tambah . Untuk kepentingan itu pihaknya dalam waktu dekat akan membangun semacam gudang di beberapa tempat di Pupuan, Bajra dan Seririt untuk penyimpanan daging beku. “Kebutuhan daging beku di Jakarta saja sampai 15 ton per harinya,” jelas Tesan.
Sebelumnya pendiri “Amatra Rumah Aspirasiku” yang juga anggota DPR-RI AAB Adhi Mahendra Putra dalam sebuah diskusi dengan peternak belum lama ini mengatakan untuk menjaga pertanian Bali tetap ajeg maka selain produksi yang harus bisa dijaga juga pemasaran menjadi hal penting. Karena itu Gus Adhi sapaan akrab AAB Adhi Mahendra Putra mengajak petani agar terus mengembangkan usahanya baik itu di bidang budidaya maupun pemasaran. “Kita siap membantu kalau ada kendala. Silakan datang ke sini atau hubungi saya, saya siap bantu sampai ke Pusat,” tambahnya. (bas).