Kadiskop: Koperasi Mesti Adaptif di Era Digital
(Baliekbis.com), Transformasi digital telah merambah ke berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor keuangan. “Lembaga keuangan, termasuk koperasi mesti beradaptasi dengan kemajuan teknologi serta bertransformasi di era digital agar bisa tetap bersaing dengan pelaku usaha lainnya,” jelas Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar, Dr. I Dewa Made Agung, S.E., M.Si didampingi Kepala Bidang Bina Usaha Sriwirani Widowati, S.TP,M.Si. Pernyataan tersebut disampaikan kepada media saat membuka Diklat Digitalisasi Koperasi di Wisma Agama Lumintang Denpasar. Pelatihan yang diikuti 30 koperasi di Kota Denpasar ini berlangsung 2 – 4 Agustus 2022 dan menghadirkan narasumber yang ekspert di bidangnya.
Lebih jauh Kadiskop UMKM Dewa Made Agung menambahkan bahwa kemampuan adaptif selaras dengan kemajuan teknologi akan membuat koperasi mampu bertahan dan berkembang karena teknologi digital membuat banyak hal jauh lebih mudah dan murah serta efektif dan efisien. “Salah satu manfaatnya, transaksi keuangan secara digital akan lebih mudah, murah dan efektif efisien dilakukan sehingga dapat menghemat biaya operasional namun dengan pengawasan yang lebih baik,” jelasnya.
Oleh karenanya dalam diklat kali ini pihaknya menyampaikan materi tentang e-payment, e-financing support dan e-commerse yang disampaikan langsung oleh para praktisi dan ekspert di bidangnya. Antara lain dari Lembaga Pendidikan STIMIK Primakara, Bank BPD Bali, djoin serta aplikasi Gojek.
Alumnus Unud ini menambahkan bahwa transformasi digital telah menjadi keniscayaan, sehingga mau tidak mau semua pihak mesti menyesuaikan dengan kemajuan teknologi ini. “Apalagi transformasi digital memberi banyak manfaat sehingga harapannya semakin banyak koperasi yang melaksanakannya agar tetap menjadi koperasi modern dan diminati masyarakat karena meningkatnya pelayanan kepada anggota,” ujar pejabat murah senyum ini.
Sementara itu Kabid Bina Usaha Sriwirani Widowati, S.TP,M.Si menyampaikan bahwa di era digital bukan hanya memberikan kemudahan di sektor keuangan semata. “Namun juga memberi kemudahaan dalam kegiatan branding dan marketing (pemasaran) yang lebih efektif dan efisien dengan menggunakan platform digital,” ujarnya. Dengan biaya yang jauh lebih murah, jangkauan pemasaran dapat dilakukan lebih luas dengan menggunakan platform digital.
Pemanfaatan dunia digital juga memudahkan dalam branding karena memberikan akses yang cepat dan murah kepada calon pelanggan. Oleh karenanya dalam diklat ini pihaknya mengajak praktisi branding dan marketing via media sosial dan media online sebagai narasumber.
Sedangkan untuk mendukung transformasi digital dalam operasional kantor, Dinas Koperasi UMKM dalam diklat ini juga memberikan materi pemahaman tentang dunia digital melalui materi Digital mindset, Digital skill, Digital presence, Digital Operation.
Pihaknya juga menghadirkan koperasi-koperasi yang sudah bertransformasi digital di Kota Denpasar seperti Koperasi Kuta Mimba, Koperasi Mitra Karya dan KSP Guna Prima Dana. “Agar koperasi-koperasi semakin termotivasi untuk melakukan transformasi digital setelah mendengarkan langsung dari yang sudah berpengalaman dalam transformasi digital,” ujarnya.
Diklat Koperasi Digital telah dilakukan sebanyak 3 kali dan melibatkan 90 koperasi di Kota Denpasar. “Harapannya dengan transformasi digital, koperasi di Kota Denpasar menjadi koperasi modern, diminati masyarakat dan menjadi lembaga keuangan yang terpercaya di tengah masyarakat,” jelasnya lagi. (ist)