Kampanye Terbuka Dianggap Tak Edukatif, PSI Gelar Kampanye Tertutup “Safari Toleransi”
(Baliekbis.com), Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar kegiatan kampanye tertutup bertajuk “Safari Toleransi” di Denpasar Bali. Acara yang digelar di Oranje Hotel Denpasar, Minggu (7/4/2019) dihadiri oleh kader PSI seluruh Bali.
PSI memilih untuk menggelar kampanye secara tertutup karena menganggap kampanye terbuka itu tidak edukatif. PSI ingin masyarakat Indonesia memilih PSI karena adanya kesamaan cita-cita negara ini ke depan. Sehingga dilakukanlah kampanye yang sifatnya dialogis.
PSI menghadirkan juru bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI Dedek Prayudi dan Agus Sari. Menurut Dedek Prayudi, Safari Toleransi bertujuan untuk sosialisasi kepada rakyat Indonesia dan sebagai wujud penolakan PSI terhadap kampanye terbuka.
Dengan kampanye seperti ini, PSI lebih bisa menampung aspirasi yang keluar dari masyarakat itu daripada melalui kampanye terbuka yang lebih bersifat entertainment.
“Memang tidak salah (kampanye terbuka), tapi kami menganggap kampanye yang terbuka yang sifatnya musik atau hanya yel-yel itu tidak dapat mentransfer ilmu dari partai kepada rakyat. Juga tidak bisa mentransfer aspirasi dari rakyat kepada partai,” tandas Dedek.
Ia pun berharap ke depan masyarakat bisa semakin cerdas dengan adanya metode kampanye dialogis semacam ini. Dedek menganggap, dengan kampanye terbuka juga sebenarnya memakan biaya yang sangat besar dan orang yang hadir ke sana justru hanya mengincar entertainment semata.
Melalui kampanye seperti ini, PSI berupaya mengundang orang-orang yang sudah diduga memiliki kesamaan cita-cita berupa mendirikan wajah perpolitikan Indonesia yang bebas dari korupsi dan politik identitas.
“Nah hal-hal seperti inilah yang dilakukan oleh PSI dan kalau kita berbicara soal pembiayaan kami yakin bahwa pembiayaan kampanye terbuka dimana di sana ada entertainer,” katanya.
Di sana ada ribuan bahkan puluhan ribu orang itu jauh lebih mahal dan juga efektivitasnya kami ragukan. Jangan-jangan orang datang hanya menikmati pentas musiknya saja,” imbuhnya. Menurutnya PSI berupaya memberitahukan masyarakat tentang apa yang ingin diperjuangkan oleh partai dan masyarakat juga bisa menyarankan aspirasinya kepada PSI.
Hal-hal yang diperjuangkan PSI adalah menganggap perbedaan sebagai sebuah kekayaan bagi bangsa Indonesia dan setiap warna memiliki kedudukan yang setara di mata Pancasila dan UUD 1945. (wbp)