Kaori Group Serahkan CSR dan Kursi Roda di Banjar Kutuh Kelod Ubud

(Baliekbis.com),Kaori Group menyerahkan bantuan CSR senilai Rp5 juta kepada Banjar Kutuh Kelod Ubud, Selasa (30/7) bertempat di Kantor Kepala Dusun setempat. Pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan kursi roda.

Bantuan sebagai wujud tanggung jawab sosial (CSR-Corporate Social Responsibility) tersebut diberikan atas partisipasinya “Cinta Produk Lokal” dalam hal ini penggunaan Air Minum Kaori.

Direktur Utama Kaori Group Ni Kadek Winnie Kaori Intan Mahkota menjelaskan pemberian CSR kali ini dipilih di Banjar Kutuh Kelod Ubud karena komunitas tersebut meningkat permintaannya setiap bulannya.

“Kita menyisihkan Rp 1.000 per galon untuk setiap pembelian. Kalau per tahun, 5.000 galon maka dapat Rp 5 juta dan yang 10.000 galon dapat Rp 10 juta. Itu kontinyu, ada galon, ada juga kemasan dan ada yang gelas. Jadi, setiap tahun yang konsumsi air minum paling tinggi, kita berikan reward,” kata Winnie Kaori.

Selain itu, dipilihnya Banjar Kutuh Kelod Ubud yang dijadikan sebagai salah satu percontohan, untuk bisa mengembangkan Cinta Produk Lokal berupa tabungan setiap air minum yang mereka konsumsi.

“Jadi, kalau memang mereka menggunakan dengan setia konsumsi air minum Kaori, itu sudah sisihkan tabungan,” ungkapnya.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penghargaan atas prestasi penjualannya, yang kemudian terus disosialisasikan kepada warga yang memang membutuhkan air minum dalam kemasan, baik di rumah tangga, warung dan tempat usaha.

Tak hanya itu, lanjutnya mereka juga senantiasa mencoba produk lokal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang berefek multi player di sekitar masyarakat.

“Astungkara, hal ini menular ke banjar lainnya. Semoga bisa nanti tetangga-tetangga yang memang menggunakan air minum, karena mereka peduli dengan kesehatan dan bisa menilai air yang higienis serta memberi kesehatan buat keluarganya dengan harga terjangkau bisa mereka pilih air kemasan Kaori,” paparnya.

Kaori menambahkan untuk menjaga kualitas air minum ada sejumlah tenaga ahli yang memang bertugas mengontrol dan menjaga air minum yang diproduksi setiap harinya, agar layak dikonsumsi dan memiliki kadar PH 7,5.

“Mesti dicoba dulu, ada laboratorium dan quality control yang setiap bulan di-test Lab. Jadi, kelayakan dari air minum tersebut apakah nanti mempengaruhi kalau cuaca hujan, kering atau panas, itu kita coba dengan cara uji lab dan minum rasanya seperti apa,” pungkasnya. (ist)