Karsa Gempita 2020, Duta Bahasa Provinsi Bali Cetak Generasi Muda Peduli Bahasa dan Sastra
(Baliekbis.com), Paguyuban Duta Bahasa Provinsi Bali menggelar kegiatan Karsa Gempita pada 30 Oktober—1 November 2020 secara semi daring yang bertempat di Aula Balai Bahasa Provinsi Bali dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Duta Bahasa Provinsi Bali.
Karsa Gempita (Kedai Bahasa dan Sastra, Gema Lomba Reportase dan Menyanyi untuk Indonesia) merupakan salah satu dari tiga krida Nasional, yaitu Niaga Bahasa. Karsa Gempita ini sekaligus dalam rangka memperingati Bulan Bahasa yang jatuh setiap bulan Oktober. Ketua Panitia Karsa Gempita, I Gede Sumitra Jaya, S.IP, mengaku bersyukur karena krida ini dapat berjalan dengan baik walaupun di tengah pandemi Covid-19.
“Saya sangat bersyukur, meskipun pandemi Covid-19, Duta Bahasa Provinsi Bali berhasil mengadakan krida Karsa Gempita ini dengan baik dan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ungkap pemuda yang kerap disapa Detra tersebut. Ia menjelaskan rangkaian Karsa Gempita 2020 ini terdiri atas Lomba Reportase di hari pertama dan Lomba Menyanyi untuk Indonesia di hari kedua.
Lebih lanjut Detra menyatakan bahwa antusiasme generasi muda Bali dalam mengikuti krida Karsa Gempita 2020 ini terbilang tinggi. Sebanyak 26 peserta telah mengikuti pendaftaran Lomba Reportase dan sebanyak 29 peserta telah mengikuti pendaftaran Lomba Menyanyi untuk Indonesia secara daring. Peserta masing-masing lomba tersebut kemudian diseleksi menjadi 20 besar untuk mengikuti seleksi secara luring di Aula Balai Bahasa Provinsi Bali.
Dari 20 peserta Lomba Reportase yang telah memberikan penampilan terbaik mereka pada Jumat, (30/10), terpilih Putu Sucita Anjani (Pemenang I), A.A. Ayu Mirah Dwiyanti (Pemenang II), Ni Putu Dellya Febrianda M (Pemenang III), I Kadek Ris Ananta Kusuma (Pemenang Harapan I), Ni Putu Aprilia Laksmi (Pemenang Harapan II), I Putu Sandi Yasa (Pemenang Harapan III), dan Ni Luh Putu Rajini Putri (Pemenang Favorit).
Sementara itu, dari 20 peserta Lomba Menyanyi untuk Indonesia pada Sabtu, (31/10), terpilih Made Dhima Frashima (Pemenang I), Putu Nanda Priscilia Dewi (Pemenang II), Kadek Bintang Aristia Putri (Pemenang III), Vicky Dwiki Nugroho Setiawan (Pemenang Harapan I), Taufik Chandra Rahardicka (Pemenang Harapan II), Ni Nyoman Sucianta Pertiwi (Pemenang Harapan III), dan Ni Kadek Sintya Dewi Sasmita (Pemenang Favorit).
Para pemenang ini adalah peserta terbaik dari yang terbaik, bibit-bibit unggul yang mesti diapresiasi agar mereka lebih semangat lagi dalam mengembangkan bakatnya. “Masing-masing pemenang, kami berikan hadiah berupa uang tunai, piala, sertifikat, buket bunga, serta bingkisan menarik dari pihak sponsor yang telah mendukung acara ini,” ungkap Detra.
Pemenang I Lomba Reportase, Putu Sucita Anjani mengaku bersyukur dapat berpartisipasi dalam perlombaan reportase Gempita tahun ini. Dengan mengikuti seleksi lomba secara langsung, ia mendapatkan kesempatan untuk praktik langsung dan mendapatkan evaluasi yang sangat membangun dari para juri. “Selain itu, saya juga mendapat wawasan baru mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jadi, dengan mengikuti perlombaan ini saya mendapat banyak ilmu baru,’’ ungkap mahasiswi yang kerap disapa Elin tersebut.
“Dengan adanya kegiatan Gempita 2020 pada masa pandemi seperti ini, menjadi alternatif masyarakat untuk tetap produktif menjalankan bakat ataupun hobinya,” ungkap I Made Dhima Frashima sebagai Pemenang I Lomba Menyanyi untuk Indonesia.
Dirinya mengaku kesulitan untuk menyalurkan hobi atau mengikuti ajang-ajang seperti ini di masa pandemi. “Jadi, begitu saya melihat informasi terkait Gempita ini, saya langsung daftar saja untuk tetap produktif, sambil mengasah diri dan mencari pengalaman tentunya,” ungkapnya lebih lanjut.
Duta Bahasa Provinsi Bali juga melakukan peluncuran Majalah, Jingle, dan Laman serta pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Paguyuban Duta Bahasa Provinsi Bali periode 2020–2022 di hari ketiga, Minggu, (1/11). Sementara itu, terdapat pula pameran Kedai Bahasa dan Sastra, Simulasi UKBI, dan Permainan VR (Virtual Reality) yang dapat dicoba oleh peserta maupun undangan di setiap rangkaian krida Karsa Gempita 2020.
Melalui krida ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedudukan bahasa Indonesia dalam kehidupan masyarakat Bali dan kecintaan terhadap bahasa dan sastra menjadi meningkat. “Sudah sepantasnya bagi kita semua untuk mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing. Salam literasi!” tutup Detra. (ist)