Karya Padudusan dan Ngenteg Linggih Pura Parerepan Linggarjati Dipadati Ratusan Krama
(Baliekbis.com), Ratusan krama Banjar Budaireng, Desa Batuyang, Batubulan Kangin mengikuti prosesi upakara Karya Padudusan dan Ngenteg Linggih di Pura Parerepan Linggarjati. Upakara tersebut dilaksanakan setelah rampungnya bangunan Gedong Penyibeban Ida Bhatara, Balai Pelik serta Padmasana di Pura Parerepan Linggarjati, dimana Puncak Karya dilaksanakan hari ini, Rabu, (6/12). Upakara tersebut dipuput oleh dua sulinggih yakni Ida Pedanda Istri Gria Tampak Gangsul dan Ida Pedanda Istri Gria Anyar Ketewel. Prosesi upakara sendiri telah dilaksanakan sejak (1/12) lalu, sedangkan Penyineban akan dilaksanakan (13/12) mendatang. Ketua Panitia Karya, Nyoman Subandi mengatakan, palinggih di Pura Paererepan Linggarjati mengalami perbaikan pada tahun 1981, sehingga dirasa perlu untuk melakukan perbaikan lagi. Hal tersebut juga tak terlepas dari antusias warga Banjar Budaireng selaku pengempon pura sebanyak 93 KK. Selain itu, adanya bantuan dari berbagai pihak termasuk dari Pemkab Gianyar untuk biaya upakaranya. Dimana, biaya dari keseluruhan proses baik mulai dari pembangunan maupun upakara, diperkiran menghabiskan dana sebesar Rp. 700 juta. “Upakara ini kami laksanakan, untuk menyucikan kembali areal pura setelah sebelumnya dilakukan perbaikan serta memperkokoh atau menstabilkan kesucian linggih Ida Bhatara,” terang Subandi.
Subandi menambahkan, selain mendapat dukungan dana berupa bantuan dana hibah baik dari Provinsi maupun Pemkab Gianyar, untuk melaksanakan pembangunan hingga upakara warga Banjar Budaireng juga melaksanakan penggalian dana berupa Turnamen Ceki serta iuran dari masing – masing warga. Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat yang juga mantan Anggota DPRD Gianyar, Made Mangku Sukarta mengatakan, Karya Padudusan dan Ngenteg Linggih ini dilaksanakan untuk mengharmoniskan kembali Parahyangan dan Pawongan setelah bangunan palinggih rampung dikerjakan. Selain itu, sebagai salah satu upaya untuk menanamkan benih – benih kebaikan kepada generasi penerus nantinya. Dikatakan pula, Pura Parerepan Linggarjati merupakan Linggih Ida Bhatara Taksu. Hal tersebut tak terlepas dari banyaknya seniman – seniman besar dari Desa setempat. Bahkan, dulu sempat ada Sekaa Arja Semaun yang terkenal ke seluruh Bali. “Saat ini, Arja Semaun itu sudah mulai dibangkitkan sebagai jati diri Banjar Budaireng,” terang Mangku Sukarta. (Set)