​Kasus Penganiayaan di Setra Batur, Yiyik Agustina: Saya Ikhlas Cabut Berkas karena Ingin Hidup Tenang

(Baliekbis.com), Kasus penganiayaan yang menimpa Yiyik Agustina berakhir damai. Yiyik yang dikenal sebagai selebgram ini secara sukarela mencabut berkas perkara pemukulan yang dilakukan kakak kandungnya -GAP.

“Intinya saya bersedia untuk mencabut dan sudah mencabut laporan semua untuk perkara saya, ibu saya dan ipar saya,” ujar Yuyik usai menghadiri sidang di Bangli belum lama ini.

Yiyik bahkan sudah tanda tangan surat laporan pencabutan tersebut semasih di Jakarta sehabis sholat tahajud sebelum berangkat ke Bali. “Itu saya lakukan tanpa ada paksaan dan tekanan dari siapapun dan pihak manapun karena saya cuma ingin hidup tenang,” ujarnya.

Yiyik mengaku walaupun sudah mendapatkan kekerasan baik secara verbal dan non verbal dari keluarganya, tapi ia ikhlas untuk tidak melanjutkan kasus kekerasan yang menimpanya. “Rasullah saja yang utusan Allah bisa terima dirinya difitnah apalagi saya yang hanya manusia biasa. Saya percaya akan ‘time will tell the truth’,” tambah wanita cantik ini.

Yiyik pun tak lupa mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang telah membantunya dalam mencari keadilan tentang apa yang dialaminya. “Kepada Polsek Kintamani, Polres Bangli, Kejaksaan Negeri Bangli, Pengadilan Negeri Bangli, Tim Cyber Crime Polda Bali dan Lawyer saya dari Law Centre Firm, Perlindungan Perempuan dan Anak, saya ucapkan terima kasih banyak. Juga kepada pihak-pihak seperti orang-orang terdekat saya yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu atas dukungan baik secara moral dan moril juga,” ujarnya.

Yiyik bahkan mengaku sebelum memberikan keterangan diminta untuk bersumpah di atas Al Quran bahwa keterangan yang diberikan benar adanya.

Sebagaimana diketahui, pada  Minggu 8 September 2024 sekitar pukul 12.00 Wita  di depan Setra Adat Batur tepatnya di Desa Batur Selatan Kec. Kintamani Kab. Bangli, telah terjadi tindak pidana penganiayaan yang diduga dilakukan oleh GAP kepada Yiyik Agustina yang merupakan adik kandung GAP.

GAP merupakan ASN aktif yang bertugas di Kesatuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali. Adapun latar belakang  penganiayaan tersebut dikarenakan ketersinggungan GAP terhadap video yang dikirim Yiyik di group keluarga, dimana Yiyik membuat video GAP lagi berpelukan dengan ibu kandungnya.

Di dalam group whatsapp sempat terjadi perdebatan kecil antara GAP dan Yiyik, namun Yiyik tidak begitu mempermasalahkan hal tersebut karena beranggapan perdebatan itu merupakan perdebatan antara kakak dan adik, sehingga pada keesokan harinya saat kejadian, Yiyik tidak mengira GAP melakukan penganiayaan di Setra Adat Batur dimana hari itu adalah pengabenan nenek mereka.

Pada saat kejadian Yiyik datang bersama supir yang bernama Bastia dan seorang staff, Diva. Sesampainya di Setra Adat Batur, saat berteduh karena panas, tanpa diduga GAP melakukan penganiayaan di bagian pelipis kanan dengan menggunakan punggung tangan kanan setengah mengepal hingga kaca mata yang dikenakan pecah.

Akibat pemukulan itu Yiyik mengaku pusing dan terhuyung-huyung. Kejadian disaksikan Diva yang langsung menolongnya dan Bastia mencoba mengejar GAP untuk menanyakan maksud penganiayaan tersebut. Namun dihentikan paman GAP.

Setelah penganiayaan Yiyik ke Puskesman II Kintamni untuk mendapatkan perawatan dan kemudian membuat laporan ke Polsek Kintamani. Di Polsek Kintamani, GAP dan Yiyik sempat dipertemukan untuk berdamai, namun GAP tidak mau dan justru menantang melapor ke pihak berwajib. Karena tidak mendapat titik temu dan itikad baik dari GAP maka Yiyik pun memilih membuat laporan di Polsek Kintamani. (ist)

Leave a Reply

Berikan Komentar