Kasus Tertinggi Positif Rabies Pada 2022 Jangan Sampai Terulang, Bali Siapkan 650 Ribu Vaksin
(Baliekbis.com), Kasus rabies di Bali selama tahun 2022 yang mencapai 690 merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah rabies di Bali. Sedangkan tahun 2021 hanya 233 kasus dan 100 kasus di tahun 2020.
“Sampai pertengahan Januari 2023 ini baru 17 kasus yang terjadi di 16 desa. Semoga rabies yang awalnya muncul tahun 2008 ini bisa terus ditekan dan kasus di 2022 tidak sampai terulang kembali,” ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Anak Agung Istri Inten Wiradewi pada pertemuan “Multisectoral Meeting for Bali Rabies Free Actions to Mass Vaccination”, Kamis (19/1) di Sanur.
Melonjaknya kasus di 2022 ini tidak terlepas dari munculnya Covid-19 tahun 2022 sehingga pelaksanaan vaksinasinya sangat sedikit. Demikian juga di tahun 2021, karena memang selain keterbatasan untuk bergerak akibat PPKM.
“Di tahun 2022 ini kita juga tidak bisa maksimal karena fokus penanganan PMK (Penyakit Mulut dan Kuku),” tambahnya.
Untuk tahun 2023 pihaknya berharap kasus rabies ini bisa ditekan dengan berbagai upaya yang terus dilakukan seperti penyediaan vaksin yang cukup memadai. “Salah satu kunci keberhasilan sebenarnya pada pemeliharaan anjing. Sebab kalau masih ada yang liar dan tak dirawat akan sangat rentan,” jelasnya.
Saat ini dinas telah menyiapkan 650 ribu vaksin untuk seluruh populasi anjing yang jumlahnya sekitar 618 ribuan. Selain melalui anggaran dari APBD provinsi, APBN, juga ada bantuan dari organisasi kesehatan hewan dunia.
Sementara itu, Drh. Pebi Purwo Suseno dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengatakan pihaknya sangat mendukung apa yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali dalam mempercepat vaksinasi. Ketua IAKMI Bali, Ni Made Dian Kurniasari, S.KM., MPH., juga mendukung upaya dari Pemerintah Provinsi Bali untuk mempercepat pengendalian rabies. Salah satunya adalah melalui percepatan vaksinasi di setiap kabupaten/kota, serta berkaitan dengan adopsi kebijakan atau penerapan dari perda rabies itu sendiri.
Melalui pertemuan yang dihadiri instansi terkait dari seluruh kabupaten di Bali, diharapkan mendapat masukan apa saja situasi terkini dari pengendalian Rabies di masing-masing Kabupaten/kota.(bas)