KAT UNR di Sibang Kaja Beri Pendampingan Peternak Madu Kele Kele
(Baliekbis.com), Universitas Ngurah Rai (UNR) Denpasar melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat melalui Kuliah Aplikatif Terpadu (KAT) Tahun Akademik 2021/2022 yang dibarengi dengan Program Kemitraan Masyarakat (PKM).
“Kegiatan KAT UNR ini bertujuan untuk membangkitkan potensi Desa, khususnya di Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung,” kata Dosen Pembimbing KAT UNR Drs. I Gusti Bagus Wiragupta M.SI., didampingi anggota dosen pembimbing Ir. Ni Kadek Astarini, ST., MT, Rabu (15/12) di Denpasar.
Lanjutnya, para mahasiswa yang melaksanakan KAT diterima Perbekel Desa Sibang Kaja Ni Nyoman Rai Sudani,SH. Dipilihnya Desa Sibang Kaja dalam pelaksanaan KAT yang dibarengi dengan PKM ini sudah dengan dasar pertimbangan yakni adanya potensi di desa tersebut, dan lokasinya tidak terlalu jauh dengan Kampus UNR.
“Dimana sasaran mitra PKM di Desa Sibang Kaja adalah Kelompok ternak Blumbung Sari yang berfokus pada produksi Madu Kele Kele,” ucapnya. Sembari menyampaikan kalau Ketua kelompok ternak Blumbung Sari I Ketut Hartono yang sempat diajak berbincang-bincang mengatakan kalau dirinya saat ini memiliki anggota sebanyak 21 orang peternak.
Bagus Wiragupta juga menjelaskan dalam kegiatan KAT tersebut diikuti sebanyak 22 orang mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok 23.
“Memang pelaksanaan KAT tahun ini agak sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19, namun tidak mengurangi semangat dosen pembimbing dan mahasiswa peserta KAT,” jelasnya.
Bagus Wiragupta juga menyampaikan pelaksanaan kegiatan ini satu setengah bulah lebih dimulai dari 1 November hingga 29 Desember 2021.
Dalam kegiatan ini, kelompok KAT 23 dengan dosen pembimbing turun langsung ke lapangan dan melakukan pendampingan kepada kelompok peternak Madu Kele-Kele Blumbung Sari.
Dimana peran kami yakni ikut menjadi pendamping untuk memberikan edukasi. Saat menjadi pendamping, ketika itu juga didampingi dua orang narasumber dari akademisi dan praktisi.
Hal tesebut dilakukan karena masih kurangnya pengetahuan kelompok ternak tentang cara memelihara dan mengembangkan usaha ternak Madu Kele Kele.
“Selanjutnya peserta KAT dari Kelompok 23 juga menyumbangkan beberapa bibit tanaman bunga dan buah, pembagian masker, dan pemberian plang nama untuk kelompok ternak Madu Kele-Kele agar lebih terorganisir.
Ditambahkan, semoga dalam pelaksanaan KAT ini memberikan manfaat dan kontribusi kepada masyarakat Desa Sibang Kaja, khususnya pada kelompok ternak Madu Kele-Kele Blumbung Sari.
Diharapkan juga dari pendampingan ini bisa terus berkesinambungan untuk mengevaluasi hasil pendampingan sebelumnya agar dapat meningkatkan produktivitas Madu Kele Kele yang mana nantinya dapat berkembang pesat dan menghasilkan profit bagi masyarakat Desa Sibang Kaja. (sus)