Kebutuhan BBM Jelang Akhir Tahun Diperkirakan Meningkat 3% Persen
(Baliekbis.com), Proyeksi kebutuhan BBM jelang akhir tahun (Natal & Tahun baru) diperkirakan meningkat sekitar 3 persen. Untuk proyeksi Gasoline naik sekitar 2.000 KL/bulan dari rerata bulanan 89.000 KL/bulan menjadi 91.000 KL di Desember 2023.
Sedangkan proyeksi Gasoil cenderung menurun dari rerata bulanan 19.200 KL/bulan menjadi 18.900 KL di Desember 2023.
Demikian diungkapkan Area Manager Comm., Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi dalam pertemuan dengan media, Selasa (28/11) di Denpasar.
Ahad menambahkan realisasi penyaluran BBM PSO 2023 untuk BioSolar dari Januari-November 2023 sebanyak 230.279 KL, Pertalite 845.139 KL dan LPG Subsidi 3 Kg sebanyak 233.461 MT. Rerata Realisasi konsumsi harian BBM Subsidi (PSO) bulan Oktober 2023, untuk Pertalite 2.350 KL, BioSolar 637, LPG 3 Kg Subsidi kurang lebih 792 MT.
Ketahanan Stok FT Sanggaran ytd Nov 2023 (akumulatif): Pertalite 5.172 KL Coverage Days (CD) 5 hari dan Biosolar 1.914 KL , CD 6 hari. Ketahanan stok IT Manggis ytd November 2023 (akumulatif) untuk Pertalite sebanyak 12.474 KL, CD 7 hari dan Biosolar : 7.577 KL, CD 17 hari.
Ahad juga menjelaskan PT Pertamina akan mengusulkan kepada pemerintah daerah agar penunggak pajak kendaraan bermotor tidak mengonsumsi BBM bersubsidi.
“Nantinya bagi penunggak pajak tidak diperkenankan mengisi BBM subsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Para penunggak pajak akan diarahkan ke antrean BBM non subsidi. Di SPBU juga dimungkinkan ada layanan pembayaran bagi yang belum melunasi pajak kendaraan bermotornya,” jelasnya.
Saat ini, sistem serupa mulai diterapkan di Lampung dan Jawa Barat. Pihaknya segera melakukan penjajakan kepada pemerintah daerah di Jawa Timur dan Bali.
Dijelaskan upaya itu dilakukan untuk kepentingan bersama termasuk mendongkrak kepatuhan pembayaran pajak daerah dan memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. (bas)