Kembangkan Produk Pertanian Melalui Pengolahan Gula Semut
(Baliekbis.com), Berbagai inovasi terus dilakukan terhadap produk olahan pertanian di Kota Denpasar. Salah satunya olahan gula kelapa dari nira kelapa yang semula hanya berbentuk cetak kini dikembangkan menjadi varian gula semut atau gula kelapa kristal. Gula semut merupakan gula hasil olahan nira atau kelapa (gula merah) yang diolah hingga berbentuk serbuk dengan metode putar aduk (centrifuge). Hal inilah yang terlihat saat pelatihan pengolahan gula semut Bali oleh Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar pada Kamis (25/10) di areal Tukad Bindu, Denpasar. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Asisten Administrasi Pembangunan Setda Kota Denpasar, Jimmy Sidharta serta OPD terkait lainnya.
Asisten Administrasi Pembangunan Setda Kota Denpasar, Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta saat ditemui mengatakan diadakannya pelatihan pembuatan gula semut oleh Pemkot Denpasar ini berguna untuk meningkatkan peran serta kelompok industri pertanian agar semakin mandiri dan inovatif. “Pemkot Denpasar akan selalu memfasilitasi kelompok- kelompok industri pertanian ini. Pelatihan ini juga merupakan bentuk upaya Pemkot Denpasar didalam membina dan mengembangkan sektor UMKM mulai ditingkat paling bawah” ujar Jimmy Sidharta.
Plt. Kadisperindag Kota Denpasar, I.B Anom Suniem mengatakan kegiatan pelatihan pembuatan gula semut ini merupakan yang satu-satunya prgram dan pertama di Bali, dan Kota Denpasar yang memulainya. Digelarnya pelatihan ini tentu akan memberikan efek positif diantaranya di sektor ekonomi karena daya saing dari gula semut ini sangat kompetitif dibandingkan dengan jenis gula pasir yang banyak beredar dipasaran saat ini. “Untuk hari ini kami menampung sekitar 15 orang peserta pelatihan. Diharapkan dengan mengikuti pelatihan ini, akan muncul wirausaha baru khsuusnya yang bergerak disektor pengolahan gula semut. Hari ini mereka akan dilatih teori dan praktek pengolahan, kemudian besok, Jumat (26/10) akan dilanjutkan dengan praktik pengemasannya. Kemasan telah disediakan diantaranya dengan ukuran 100 gram, 200 gram dan 300 gram yang juga didukung oleh Denpasar Design Centre,” kata Anom Suniem.
Lebih lanjut diungkapkannya, kelebihan dari produk gula semut ini adalah lebih tahan lama karena proes pengeringan kandungan airnya hingga 1- 0,5 %. Jenis gula semut ini juga dapat ditambahkan bahan tambahan seperti jahe, kencur dan temulawak sehingga dapat digunakan sebagai bahan minuman alami. Selain itu dari segi kesehatan pun jenis gula semut ini aman dikonsumsi oleh penderita Diabetes dan Kolesterol. “Kedepannya produk ini akan ditingkatkan ke tahap ekspor tentunya dengan perbaikan di segi kualitas produk dan pengemasannya” ujarnya.
Salah satu peserta, I Gusti Agung Ngurah Putra mengapresiasi Pemkot Denpasar atas terselenggaranya pelatihan pengolahan gula semut ini. “Dengan mengikuti pelatihan ini dapat mendorong kami para petani atau yang bergerak dibidang usaha pertanian untuk semkain berinovasi,. Besar harapan kami pelatihan semacam ini dapat digelar secara kontinu agar kualitas para petani semakin baik sehingga berimbas pada kualitas produk yang dihasilkan. (esa)