Kementan MoU dengan Kadin, Janjikan Permudah Impor
(Baliekbis.com), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Ketua Umum Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani. Tujuannya mensinergikan program dan kegiatan Kementerian Pertanian dan Kadin dalam upaya stabilisasi persediaan pasokan pangan dan percepatan ekspor komoditas pertanian dalam rangka pengendalian inflasi. Demikian terungkap dalam acara penandatanganan nota kesepahaman ini yang digelar di Hotel Anvaya, Kuta, Kamis (6/9).
Acara ini juga dihadiri Ketua Umum Kadin Provinsi di seluruh Indonesia, Direktur Utama Bulog Komisaris Jenderal ( Purn) Budi Waseso, Anggota Komisi IV DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra dan sejumlah kepada daerah. Nota kesepahaman ini menyangkut lima hal utama.
Pertama, stabilisasi ketersediaan pasokan pangan melalui penguatan kerja sama dengan Kadin daerah, BUMN, Perusda, BUMD, swasta serta petani produsen. Kedua, akselerasi ekspor produk pertanian dan pangan melalui pelibatan dan pemberdayaan Kadin daerah, BUMD, Perusda, dan perusahan swasta serta petani produsen.
Ketiga memperkuat sinergisitas bisnis antara Kadin daerah, BUMD, Perusda, dan perusahan swasta serta petani produsen. Keempat, adanya pertukaran data dan informasi komoditas pertanian. Kelima, kegiatan dan koordinasi lainnya sesuai kesepakatan.
“Kami harapkan kerja sama ini memperkuat sinergisitas Kementerian Pertanian dan Kadin dalam stabilisasi pasokan pangan dan menekan inflasi. Sebab inflasi paling besar ada di sektor pangan,” tegas Amran Sulaiman. Di sisi lain, Menteri berharap pertumbuhan ekonomi bisa menyebar di seluruh indonesia. Mentan juga minta Dirjen agar mempermudah impor. “Kalau perlu tanpa syarat, maksud saya bukan syarat yang macam macam,” jelasnya.
Terkait nilai tukar rupiah yang melemah untuk mengatasinya ada dua hal yakni mebdorong ekspor dan investasi. “Kadin punya peran penting dalam hal ini,” tegasnya. Ekspor impor saat ini mencapai Rp 500 triliun.
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menegaskan MoU ini sebagai langkah awal dan terobosan besar dalam meningkatkan peran serta pengusaha Kadin, tidak hanya di Jakarta dan Jawa tapi seluruh Indonesia. Harapannya investasi meningkat dan semakin cepat. Termasuk menguatkan ekspor dan mewujudkan kedaulatan pangan.
“Kami juga memastikan inflasi tidak melebar dan menjaga stabilitas harga pangan serta komoditas pertanian lainnya,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut kerja sama ini, Kementerian Pertanian dan Kadin langsung membentuk task force (gugus tugas) untuk bersama merumuskan langkah ke depan. “Kadin akan menjalankan dengan maksimal kerja sama ini agar mata rantai pasokan dapat dipangkas dan harga pangan lebih murah,” pungkas Roeslani.
Direktur Utama Bulog (Badan Urusan Logistik) Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso yang akrab dipanggil Buwas menyatakan kerja sama Kementerian Pertanian dan Kadin ini sejalan keinginan Presiden Jokowi untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan. Bulog dapat kekuatan tambahan karena jejaring pendistribusian pangan dibantu Kadin.
“Kadin punya jejaring sampai ke konsumen.
Ini akan mempermudah dan mempermurah mata rantai pasokan pangan,” ujarnya seraya menginstruksikan Kepala Divisi Regional Bulog di tiap provinsi agar berkomunikasi dengan Ketua Umun Kadin daerah di wilayahnya. (wbp)