Kepada Pengurus Inti Bali, Rai Mantra: Pemerataan Pembangunan Bali Utara-Selatan Tinggal Direalisasikan
(Baliekbis.com), Pasangan calon Gubernur Bali nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra – Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) diundang Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Bali pada Senin (11/6) malam untuk memaparkan visi dan misi. Bertempat di Restoran Hongkong Garden, Sanur kehadiran Mantra-Kerta disambut antusias pengurus dan anggota INTI Bali. Hal ini terlihat dari keseriusan para pengurus dan anggota INTI mendengarkan pemaparan visi Nawacandra. Bahkan beberapa di antaranya berfoto bersama dengan salam dua jari. Dalam kesempatan ini sejumlah anggota INTI yang hadir menanyakan komitmen Mantra-Kerta menolak reklamasi Teluk Benoa dan masalah keseimbangan pembangunan Bali Selatan dan Utara. Menanggapi pertanyaan soal pemerataan pembangunan khususnya antara Bali Utara dan Bali Selatan menurut Rai Mantra sesungguhnya Bali sudah memiliki master plan. Tinggal direalisasikan saja. Rai Mantra mengaku kesenjangan antar wilayah masih terlihat melalui indek pertumbuhan manusia (IPM) dan Indeks kebahagian. Untuk itu melalui program Nawacandra Mantra-Kerta telah menyiapkan sejumlah terobosan. Di antaranya Kartu Tani Nawacandra, subsidi pupuk, akses permodalan dan meningkatkan daya saing petani.
“Permasalahan yang sering dihadapi adalah bagaimana meningkatkan nilai tambah hasil pertanian. Hal inilah yang akan menjadi titik perhatian Mantra-Kerta,” kata Rai Mantra.
Ditambahkan petani di Bali sesungguhnya telah mampu bersaing secara global. Terbukti Bali sudah berhasil mengekspor sejumlah komoditi termasuk pertanian ke sejumlah negara. Belakangan ini Bali telah mengekspor puluhan ton buah manggis sampai ke Cina. Kini tugas pemerintah bersama stakeholder adalah bagaimana menjaga kesinambungan usaha dan meningkatkan kompetensi petani. “Sekarang ada standarisasi untuk petani. Dengan standarisasi akan mendorong transformasi kualitas dan adaptasi dengan pasar,” kata Rai Mantra. Sementara itu Ketua INTI Bali Sudiarta Indrajaya mengatakan pihaknya telah mengundang 2 pasangan calon yang bertarung di Pilgub Bali. Hal ini dilakukan agar anggota INTI mengetahui apa program yang diusung masing-masing paslon. “Acara ini digelar bertujuan agar seluruh anggota INTI Bali mengenal paslon di Pilgub Bali dan bisa menentukan pilihan,” kata Indrajaya. Hal ini tidak lepas dari keberadaan INTI Bali sebagai organisasi kemasyarakatan yang senantiasa mengambil bagian dalam dinamika sosial. Sebagai warga Indonesia anggota INTI bertanggung jawab mensukseskan jalannya hajatan Pilkada. Seluruh paslon menurutnya adalah putra-putra terbaik yang mendapat kesempatan memimpin Bali. “Pada 27 Juni nanti sebagai warga negara Indonesia kita harus bertanggung jawab menggunakan hak politik kita untuk memilih putra-putra terbaik Bali,” ujarnya. (nwm)