Kepala BWS Bali Penida: Seratus Kilometer Pantai di Bali Rusak
(Baliekbis.com),Dari total panjang pantai di Bali sekitar 600 km, seratus kilometer di antaranya saat ini kondisinya masih rusak akibat terkena abrasi.
“Sebenarnya kerusakan pantai seluruhnya ada 200 km, tapi sudah diperbaiki 100 km, sisanya tinggal 100 km. Ini yang akan digarap tahun 2020,” ujar Kepala BWS (Balai Wilayah Sungai) Bali Penida Airlangga Mardjono, Selasa (31/12/2019) sore di sela-sela acara Refleksi Akhir Tahun 2019 dan Resolusi Tahun 2020.
Refleksi akhir tahun ini digelar sebagai evaluasi kegiatan selama 2019 dan program baru yang dikerjakan pada 2020. Dikatakan pihaknya masih fokus utama pada penyediaan air baku dan pengamanan pantai. Untuk penyediaan air baku diprioritaskan dari air permukaan dimana sedang dibangun dua bendungan. Sedangkan untuk pengamanan pantai meliputi Nusa Penida, Lepang dan Candidasa.
Ia berharap dengan kenaikan anggaran menjadi sekitar Rp1,2 triliun di 2020 pengerjaan bisa lebih ditingkatkan. “Kalau di 2019, anggarannya Rp925 miliar,” jelas Airlangga.
Dikatakan kerusakan pantai umumnya karena faktor alam yakni abrasi akibat terjangan gelombang yang kuat. Bukan karena dampak reklamasi. “Seperti di pantai Kusamba dan Lepang, meski tak ada reklamasi, pantainya rusak akibat ombak ganas,” ujarnya. Sementara untuk bendungan tengah diprogram bendungan Sidan dan Tamblang.
Sedangkan waduk Titab Singaraja sudah selesai sehingga bisa beroperasi. Untuk waduk Palasari di Jembrana tidak ada pengembangan, hanya dilakukan perawatan.
Airlangga menambahkan untuk pengisian waduk, sumber airnya dari air permukaan yakni dengan menaikkan air sungai.
Sejauh ini tambahnya persediaan air di Bali masih cukup. Kondisi sungai-sungai di Bali menurutnya sangat bagus dalam artian debit airnya manageable dimana debit air antara musim kemarau dengan musim hujan 40:60. “Kuncinya perlu infrasrtuktur yang mencukupi untuk memanfaatkan air permukaan agak jangan sampai terbuang percuma,” jelasnya. (bas)