Kepedulian Kepada Sesama Mesti Ditingkatkan
(Baliekbis.com), Bersyukur menjadi satu keharusan bagi setiap orang yang sudah berkecukupan sandang, pangan, dan papan. Disamping dengan cara memanjatkan doa kepada Tuhan YME, rasa syukur juga bisa dalam bentuk upaya membantu sesama yang sedang membutuhkan. Karena pada hakekatnya disanalah letak jati diri seorang manusia, bisa bermanfaat bagi orang lain, masyarakat, bangsa dan negara, serta alam. Demikian harapan yang disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika guna membangkitkan kepedulian masyarakat Bali khususnya kepada sesama yang kurang mampu disela-sela Penyerahan Bantuan Bedah Rumah CSR Dompet Kemanusiaan yang merupakan hasil kerjasama Pemprov Bali bersama Media Pos Bali, kepada keluarga Komang Bambang Jawiasa warga Br. Pulasari Kangin, Ds. Pulasari, Peninjoan, Tembuku, Bangli, Kamis (10/5).
“Kita hidup itu jangan hanya memikirkan diri sendiri. Kalau kita sudah cukup makan, kita juga harus peduli kepada sesama. Karena itulah tujuan kita hidup, bisa berguna bagi sesama terutama yang membutuhkan, juga kepada alam karena kita banyak mengambil keuntungan dari alam. Kalau kita tidak bisa berguna bagi sesama, ya tidak ada manfaatnya, nol besar. Mari kita berbuat kebaikan selagi ada kesempatan, karena kita tidak tahu esok masih hidup atau tidak, ” cetus Pastika.
Tak hanya menyerahkan Bantuan Bedah Rumah, Gubernur Pastika juga menyempatkan diri melaksanakan kunjungan kerja ke beberapa program unggulan Bali Mandara yang dilaksanakan Pemprov Bali di seputaran Kecamatan Tembuku guna mengetahui perkembangan yang sudah dicapai. Diantaranya program Gerbangsadu Mandara BUMDes Giri Kusuma Ds. Peninjoan, dan Simantri 271 Gapoktan Tunas Rahayu Dusun Bangkiang Sidem, Ds. Bangbang. Terkait program-program tersebut, Gubernur Pastika menyatakan pada dasarnya jika sudah dikelola dengan benar akan sangat-sangat bermanfaat bagi masyarakat. Semisal dengan adanya BUMDes, masyarakat bisa memanfaatkan untuk memperoleh pinjaman tanpa jaminan dan bunga yang ringan sebagai modal usaha. Begitu pula Simantri, dengan sistem yang terintegrasi antara peternakan dan pertanian akan mendapatkan banyak keuntungan, seperti pelestarian ras sapi bali, tanaman organik, pengolahan tanah pertanian secara organik, penghematan dengan memanfaatkan biogas, maupun menjaga alam karena sudah beralih dari pemanfaatan kayu bakar ke bio gas. Jika melihat keuntungan yang ada, program-program tersebut menurut Gubernur Pastika seharusnya bisa ditiru dan dikembangkan secara personal oleh warga-warga yang mampu, yang sudah barang tentu akan mempercepat kemajuan Bali.
“Coba bayangkan, jika ada 100 orang mampu yang mengembangkan program seperti ini dalam 1 kecamatan, tentu Bali ini akan maju,” pungkas Pastika yang kala itu turut didampingi beberapa pimpinan SKPD diantaranya Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Bali, dan Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali.
Segala keuntungan program-program tersebut yang disampaikan Gubernur Pastika turut diamini Kepala Desa Peninjoan I Dewa Nyoman Tagel, menurutnya manfaat program Bali Mandara benar-benar dirasakan masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari tingkat kemiskinan yang ada di desanya, yang awalnya terdapat sekitar 373 KK kurang mampu, semenjak ada BUMDes, dan bantuan bedah rumah, saat ini hanya tersisa 28%. BUMDes yang dikelola sejak tahun 2015 pun sudah menunjukkan hasil positif, yang sudah mampu menghasilkan laba sekitar 100jt, dari modal awal yang diterima.
Hal yang serupa disampaikan Ketua Simantri 271 Komang Basid, yang merasakan manfaat serupa dari program yang dikelolanya yang sudah bisa membantu perekonomian para anggotanya. Sekitar 35 ekor anakan sudah dihasilkan semenjak awal dibentuk, yang penjualan dikembalikan secara merata kepada anggotanya. Begitu pula pupuk yang dihasilkan bisa membantu pengolahan pertanian para anggotanya. (sus)