Ketua DPP HKTI Bali: Penting Big Data Pertanian Dalam Menyajikan Informasi secara Komprehensif dan Berkualitas
(Baliekbis.com),HKTI merupakan organisasi yang sangat vital dan panting dalam mendukung masa depan pertanian di Indonesia khususnya di Bali.
“Karena itu perlu ada infrastruktur yang kuat dalam mendukung sinergi antara pemerintah, akademisi, swasta, dan terutama petani itu sendiri untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam mendukung kondusivitas pertanian, seperti penerapan teknologi tepat guna, peningkatan kualitas, nilai dan harga produk,” ujar Ketua DPP HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Bali Ir. Putu Arya Sedhana pada acara “Sosialisasi Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Produksi Padi Varitas Trisakti dan M400 dengan Pupuk Organik P2002/Microba Google”, Senin (17/2/2020) di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
Sosialisasi yang dirangkai dengan Sistem On Farm bekerja sama dengan DPP HKTI Bali dengan Perum Bulog, Pembiayaan KUR lewat BRI Kanwil Bali dan BPD Bali serta Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) dengan Asuransi Jasindo diikuti peserta Majelis Subak Provinsi Bali, petani binaan serta unsur terkait.
Pertanian juga perlu didukung pengembangan serta perluasan pasar strategis secara optimal yang nantinya akan dipastikan dapat meningkatkan kepercayaan dunia tani Bali menghadapi dunia global yang semakin kompetitif.
Ir. Putu Arya Sedhana
Salah satu hal yang diperlukan dalam mewujudkan hal tersebut adalah perlu adanya big data pertanian yang mampu menyimpan, mengolah, dan menyajikan informasi pertanian secara komprehensif baik untuk instansi pemerintah, penyuluh, konsumen, dan simpatisan tani swasta lainnya.
“Oleh karena itu kami di HKTI berharap dan bercita-cita untuk membangun Studio Data dan Informasi Tani Bali. Secara fisik, pengumpulan dan pengelolaan data akan dikoordinasi di kantor HKTI Jalan Supratman, dan secara virtual, pengelolaan dan penyiapan data dan informasi akan dilakukan secara digital online dalam suatu big data yang tersimpan di cloud server. Data dan informasi ini nantinya akan dapat diakses secara online oleh setiap pihak kapanpun dan dimanapun,” tambah Arya Sedhana.
Ia berharap hal tersebut dapat didukung oleh instansi instansi pertanian di kabupaten/kota serta Provinsi Bali. Cita-cita tersebut sangatlah layak diwujudkan oleh HKTI bersama pemerintah dan stakeholder lainnya, apalagi HKTI memiliki anggota yang tersebar di seluruh pelosok kabupaten dan kota se Bali yang dapat secara aktif mendukung pendataan riil dunia tani di Bali.
Adanya data dan informasi yang berkualitas, maka diharapkan output HKTI dapat menjadi mitra strategis pemerintah, swasta, dan duna bisnis dalam menyusun strategi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program tani secara komprehensif dan lintas daerah di Bali.
Arya Sedhana mengakui selama ini masih agak kesulitan dalam memperoleh informasi yang komprehensif dan up to date tentang pertanian Bali, dan kebanyakan data yang dimiliki adalah data normatif dan seringkali tidak up to date.
“Kami yakin bahwa setiap pihak yang peduli terhadap dunia tani dan masa depan pertanian Bali akan ikut berperan dalam pengembangan studio data dan informasi tani Bali untuk membangun data pertanian se Bali yang berkualitas, komprehensif lintas wilayah, dan up to date,” ujar Arya Sedhana.
Dengan adanya data dan informasi tani berkualitas, maka itu menjadi salah satu langkah awal yang sangat strategis dalam membangun dunia tani yang menjadi harapan bersama Bali.
Sementara itu Anggota Dewan Pakar HKTI Prof. Dr.Ir. Ali Zum Mashar, MSc, Ph.D yang membahas terkait budidaya Padi Trisakti dengan teknologi “Microba Google” yang mampu memberikan produktivitas tinggi. Padi yang memiliki sejumlah keunggulan seperti hemat air, tahan rebah dan tidak disukai wereng ini bisa menghasilkan 14,5 ton/ha.
Ia juga mendorong petani jadi entrepreneur sehingga bisa lebih maju. Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali Ir. IB Wisnuardhana dalam sambutannya mengatakan pentingnya daya saing dan ada nilai tambah dari produk petani agar bisa meningkatkan kesejahteraannya. (bas)