Ketua FBN Bali: Banyak Kaum Milenial Tak Paham Bela Negara
(Baliekbis.com),Bela negara perlu terus digaungkan secara luas. Sebab masih banyak yang belum paham tentang bela negara.
“Banyak warga di pesolok desa dan pinggiran yang perlu diberi pemahaman tentang bela negara. Bahkan banyak kaum milenial juga tak tahu apa bela negara itu,” ujar Ketua Forum Bela Negara (FBN) Provinsi Bali Agustinus Nahak,S.H.,M.H. saat pertemuan “Tim Bappenas dan Kemenhan RI dalam acara Monitoring & Evaluasi Program Bela Negara di Provinsi Bali”, Kamis (12/9/2019) di Fame Hotel Kuta.
Pada acara tersebut hadir dari Bappenas, Kemenhan RI serta jajaran pengurus FBN Bali di antaranya Ketua Dewan Pakar FBN Bali Dr. I Gusti Kade Sutawa dan Chandra Salim selaku penasihat.
Agus Nahak yang juga pengacara ini mengatakan selama ini persepsi di masyarakat bela negara itu angkat senjata dan militerisme. “Padahal sejatinya bela negara itu bisa dilakukan setiap warga negara apa pun profesinya sepanjang positif untuk pembangunan negeri tercinta Indonesia,” jelasnya.
Untuk itu, Agus Nahak berharap ke depan Bappenas dan Kemenhan RI bisa memberi perhatian lebih serius bagi program bela negara. Pasalnya dengan kondisi yang berkembang belakangan ini dan kasus yang terjadi, jangan sampai negara ini terancam perpecahan. “Bela negara ini penting, jangan sampai tergerus karena globalisasi dan pengaruh asing yang tak sesuai dengan kearifan lokal bangsa Indonesia. Bahkan banyak kaum milenial belum paham dengan bela negara ini. Jadi harus lebih banyak digaungkan,” ujarnya.
Agus Nahak juga mengingatkan agar perhatian kepada masyarakat ditingkatkan khususnya dalam bela negara ini. “Jangan biarkan masyarakat jalan sendiri tanpa informasi yang jelas. Jadi jangan salahkan mereka. Kalau ingin negara ini kuat maka mereka harus diperhatikan dan dilibatkan,” tegas Nahak.
Di Bali sendiri FBN ini sudah terbentuk di tiap kabupaten dan kota. Berbagai kegiatan dilakukan yang melibatkan berbagai komponen masyarakat. Tujuannya agar mereka paham, kalau bela negara itu bisa dilakukan di berbagai bidang sesuai profesinya. Sehingga tak ada anggapan bela negara itu harus angkat senjata. Nahak mencontohkan
kegiatan donor darah, dan kegiatan positif lainnya termasuk dalam hal kebersihan dan kegiatan sosial sudah merupakan aksi nyata bela negara.
Sementara itu Dra. Endang Purwaningsih dari Kemenhan RI dan Sekretaris Utama Bappenas Ir. Gunarta dalam acara monitoring dan evaluasi tersebut setelah mendapatkan paparan tentang kegiatan FBN Bali dan berbagai masukan dalam mengembangkan program FBN menyatakan akan membahas lebih lanjut informasi yang didapat. Bahkan apa yang dilakukan FBN Bali akan dijadikan role model.
Dikatakan masalah bela negara saat ini menjadi salah satu fokus perhatian pemerintah. Apalagi potensi terjadinya perpecahan mulai menunjukkan hal yang tak kondusif belakangan ini. “Karena itu ke depan masalah bela negara ini akan diprioritaskan. Jadi kami ingin gali dari bawah sehingga nantinya perumusan yang dibuat implementatif. Bukan hanya jargon,” jelas Gunarta.(bas)