Ketua GIPI Berharap Pariwisata Internasional ke Bali Dibuka Juli 2021
(Baliekbis.com), Pelaku pariwisata di Bali ingin segera ada geliat kebangkitan pariwisata, walau masih dalam situasi Pandemi Covid-19. Apalagi ada kabar pemerintah akan mulai membuka border pariwisata internasional ke Bali pada Juli 2021.
Chairman Of Bali Tourism Board (BTB) yang juga sebagai Ketua GIPI Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana menyampaikan kalau ini merupakan harapan dari banyak pihak untuk segera bisa dibukanya border internasional ke Bali.
“Saat ini kondisi pariwisata sudah sangat terpuruk. Jika border internasional ke Bali tidak segera dibuka, maka kapan lagi bisa membangkitkan pariwisata. Kita berharap pariwisata Bali dibuka perlahan-lahan bagi turis internasional, dan yang terpenting adalah tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan baik,” ujarnya Gus Agung saat ditemui di kediamannya di kawasan Sanur Denpasar, Jumat (14/5).
Dikatakan, belajar dari rencana Singapore Airline (SQ) membuka penerbangan langsung ke Bali mulai 4 Mei 2021 lalu, walaupun akhirnya postponed (ditunda) karena timing-nya belum tepat. Dari kejadian tersebut dinilai bahwa demand (keinginan) orang untuk berwisata ke Bali sangat tinggi.
“Ini test case, begitu kita umumkan di sini dibuka, pesawat itu langsung full. Di sini kita sudah siapkan hotel karantina, begitu juga di Bandara Ngurah Rai semua disiapkan, tapi akhirnya diputuskan oleh pemerintah untuk menunda sementara. Bali masih punya daya tarik bagi wisatawan,” ungkapnya.
Mengingat kondisi ekonomi di masyarakat semakin parah, sebab hampir 85 persen masyarakat Bali menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata, maka Gus Agung dan stakeholder lainnya sangat berharap pembukaan pariwisata internasional ini bisa on time pada Juli 2021 mendatang.
“Sudah hampir satu setengah tahun masyarakat kita ‘puasa’ (fasting), jadi harapan kita bisa on time pada Juli ini sesuai target pemerintah, tentunya dengan prokes,” paparnya.
Ia menambahkan, pelaku pariwisata dan organisasi yang ada, salah satunya BTB/GIPI tidak tinggal diam. Dengan memanfaatkan digitalisasi secara gencar melakukan branding yang tepat. “Lalu disebar ke agen-agen luar negeri dan airlines yang selanjutnya bisa diajak kerja sama,” tambahnya. (sus)