Ketua Yayasan Dwijendra: Jangan Ada Intervensi Pemilihan Rektor
(Baliekbis.com), Pemilihan Rektor Universitas Dwijendra yang akan berlangsung Rabu, 10 April 2019 diharapkan bisa berjalan lancar, sesuai aturan yang ada.
“Sesuai proses saja, ikuti aturan dan serahkan pada senat. Saya tidak mau ada intervensi,” ujar Ketua Yayasan Dwijendra Ketut Wirawan saat ditemui usai kegiatan Dharma Santhi Nyepi yang dihadiri Gubernur Bali I Wayan Koster di Universitas Dwijendra, Senin (8/4/2019).
Wirawan menegaskan pihaknya memberikan keleluasaan pada mekanisme yang berlaku. Bahkan ia juga mengaku tidak tahu siapa calon rektor yang akan dipilih. Wirawan tidak ingin di kemudian hari akan timbul masalah baru. Justru ia lebih berkonsentrasi membuat SOP untuk semua kegiatan yang ada di bawah yayasan.
“SOP ini kan penting buat kita semua, sebagai acuan operasional dan kebijakan ke depan,” sebutnya. Dengan adanya SOP, maka setiap lima tahun pergantian nantinya tidak ada keributan.
“Saya pun dalam lima tahun, kalaupun tidak terpilih ya sudah, saya akan mundur,” tuturnya sembari berharap pemilihan rektor kali ini berjalan kondusif. Jangan lagi ada gontok-gontokan, apalagi tenaga terkuras hanya untuk mengurusi hal itu. “Jangan sampai hasilnya menang jadi arang, kalah jadi abu,” ujarnya mengingatkan.
Seperti diketahui, Rabu (10/4) Universitas Dwijendra akan menggelar pemilihan rektor baru. Sebelumnya tanggal 9 April akan digelar penyampaian visi dan misi oleh masing-masing kandidat. Saat ini mekanisme atau penjaringan tengah dilakukan Senat Mahasiswa Dwijendra.
Wirawan juga menjelaskan, keberadaan Yayasan Dwijendra yang berdiri sejak 1953, sebaiknya dikembalikan pada cita-cita pendirinya yang berakar pada agama Hindu, kebudayaan dan kesusastraan.
Saat itu yang dibangun mulai dari SMP, pasalnya kala itu sekolah negeri terbatas dan hanya boleh untuk golongan tertentu. Di samping juga minat masyarakat untuk mendapatkan pendidikan masih sedikit. Pondasi inilah yang kemudian menjadikan Dwijendra berkembang yang hingga saat ini memiliki PAUD hingga perguruan tinggi. (bas)