Kinerja Industri Jasa Keuangan Provinsi Bali Posisi Desember 2024: Tumbuh Positif dan Terjaga Stabil
(Baliekbis.com), Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menilai bahwa Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Bali pada posisi Desember 2024 tetap stabil. Hal ini didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga.
Kinerja Perbankan
Data sektor perbankan di Provinsi Bali per Desember 2024 menunjukkan bahwa penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan yang semakin baik dibandingkan periode sebelumnya. Penyaluran kredit mencapai Rp112,31 triliun, tumbuh 6,81% yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Desember 2023 yang sebesar 6,10% yoy (November 2024: 6,87% yoy). Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit didorong oleh peningkatan kredit investasi yang tumbuh sebesar Rp5,51 triliun (18,47% yoy).
Sebanyak 52,50% kredit di Bali disalurkan kepada UMKM, dengan pertumbuhan sebesar 5,99% yoy. Dari sisi sektoral, penyaluran kredit terbesar berasal dari sektor bukan lapangan usaha (34,14%) dan sektor perdagangan besar dan eceran (28,79%). Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh perbankan di Bali selama 2024 mencapai Rp10,81 triliun, melampaui target Rp8,91 triliun.
Penghimpunan DPK mencapai Rp189,75 triliun, mencatat pertumbuhan double digit sebesar 13,85% yoy. Tingginya permodalan perbankan di Bali tercermin dari rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 34,89% dan rasio kecukupan likuiditas (LDR) sebesar 59,19%.
Perkembangan Pasar Modal
Jumlah investor pasar modal di Bali terus bertumbuh. Pada Desember 2024, jumlah investor saham mencapai 143.402 SID, meningkat 22,83% yoy. Nilai kepemilikan saham mencapai Rp5,3 triliun, tumbuh 18,22% yoy. Nilai transaksi saham juga menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 71,16% yoy.
Perusahaan Pembiayaan dan Modal Ventura
Piutang pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan di Bali tumbuh 12,42% yoy menjadi Rp12,08 triliun. Pembiayaan didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran (29,49%) serta aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha (13,56%). Sementara itu, penyaluran pembiayaan oleh modal ventura tumbuh 9,49% yoy menjadi Rp90,95 miliar.
Literasi, Inklusi, dan Perlindungan Konsumen
OJK Provinsi Bali terus mendorong literasi dan inklusi keuangan melalui 640 kegiatan edukasi keuangan selama 2024 yang menjangkau lebih dari 59.705 orang. Program-program edukasi mencakup berbagai segmen, termasuk komunitas disabilitas, pelajar, mahasiswa, dan UMKM. Selain itu, kerja sama dengan TPAKD telah menyelenggarakan 952 kegiatan inklusi keuangan dengan total peserta 63.508 orang.
Pengaduan konsumen yang diterima OJK Bali selama 2024 sebanyak 481 kasus, dengan mayoritas berasal dari sektor perbankan (195 pengaduan) dan perusahaan peer-to-peer lending (191 pengaduan). Sebanyak 472 pengaduan telah selesai ditangani.
Optimisme Stabilitas Sektor Keuangan
Dengan sinergi bersama pemerintah, Bank Indonesia, LPS, dan industri jasa keuangan, OJK optimis sektor jasa keuangan di Bali akan terus tumbuh stabil dan berkelanjutan, dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian.
Leave a Reply