Konferensi IMF-WBG Sedot APBN Rp 868 Miliar
(Baliekbis.com), Indonesia siap menjadi tuan rumah Annual Meetings International Monetary Fund-World Bank Group 2018 (AM 2018) yang melibatkan sekitar 15 ribu peserta dari 189 negara. Untuk perhelatan terbesar di dunia itu, Indonesia menyiapkan anggaran Rp 868 miliar yang diambil dari APBN. Ketua Panitia Nasional (PanNas) IMF-WBG yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Luhut Binsar Panjaitan mengatakan hal itu kepada wartawan saat launching website: www.am2018bali.go.id, Jumat (25/8) di Nusa Dua.
Situs tersebut akan memuat informasi terkini terkait penyelenggaraan AM 2018. Hasil rapat terkait situs resmi AM 2018 bersama MTS menyatakan bahwa situs AM 2018 telah mencapai standard Annual Meetings IMF-WBG dan telah layak diakses oleh publik. Dalam jumpa pers tersebut selain dihadiri Menteri Keuangan selaku Wakil Ketua Panitia Nasional, Sri Mulyani. Gubernur BI Agus Martowardojo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudi Antara serta Sekretaris IMF Jianhai Lin dan Sekretaris Grup Bank Dunia Yvone Tsikata. Luhut menambahkan meski ada anggaran sebesar itu, namun dari penyelenggaraan AM 2018 nanti, diprediksi akan ada pemasukan sekitar 100 juta dolar atau sekitar Rp1,3 triliun. ‘‘Jadi kita masih ada keuntungan,” jelasnya. Luhut menambahkan selama AM 2018 ini akan dilakukan percepatan pembangunan sejumlah infrastruktur di Bali di antaranya underpass, cruise terminal Tanjung Benoa dan TPA Suwung. Peserta juga akan melakukan aksi sosial seperti ikut membantu bersih-bersih di Pura Besakih, Pura Batur selain menikmati 60 paket tour yang disiapkan panitia.
Untuk memastikan kesuksesan penyelenggaran AM 2018 nanti, Panitia Nasional (PanNas) mengadakan rapat secara rutin untuk memastikan persiapan berjalan sesuai dengan rencana serta memenuhi tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Dijelaskan sejak saat ini hingga pertengahan tahun 2018, perkembangan situs akan memberikan informasi terkait rangkaian kegiatan menuju penyelenggaraan AM 2018. Informasi detail juga tersedia melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube untuk dapat menyentuh berbagai kalangan baik lokal maupun internasional. Pemerintah Indonesia juga telah menggagas Voyage to Indonesia (VTI), program promosi menuju penyelenggaran AM 2018. Dalam rangkaian program VTI, sejumlah kegiatan seperti seminar, diskusi publik serta pameran seni budaya dan pariwisata telah dijadwalkan untuk mengoptimalisasi manfaat dari kegiatan AM 2018.
Luhut menjelaskan, AM 2018 akan dihadiri 189 negara anggota yang terdiri dari para menteri keuangan dan gubernur bank sentral. Di luar delegasi resmi, acara ini akan dihadiri perwakilan lembaga kerja sama ekonomi global dan regional, lembaga masyarakat sipil, kalangan swasta dan akademisi, serta media dari seluruh penjuru dunia. “Pada hari ini, PanNAs melakukan rapat koordinasi dengan MTS dalam rangka untuk mendukung kesuksesan AM 2018. Terpilihnya Indonesia merupakan pengakuan dunia terhadap stabilitas ekonomi, politik dan keamanan. Selain itu, ini merupakan pengakuan terhadap pertumbuhan Indonesia yang saat ini telah menjadi middle-income country dan terus menerus berupata untuk mengembangkan pertumbuhan ekonominya,” jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani selaku Wakil Ketua Panitia Nasional. Gubernur BI Agus Martowardojo menambahkan pelaksanaan AM 2018 adalah momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia keberhasilan Indonesia sebagai ekonomi yang bereformasi, berdaya-tahan dan progresif. Indonesia berhasil menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, lebih seimbang dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Sebagai tuan rumah AM 2018, menurut Agus Martowardojo Indonesia akan memperoleh banyak manfaat, mulai dari kesempatan ekonomi dalam persiapannya, promosi produk unggulan dan tujuan investasi, hingga peningkatan devisa negara melalui kunjungan peserta. Indonesia adalah negara keempat yang menjadi tuan rumah AM 2018, setelah Filipina (1976), Thailand (1991), dan Singapura (2006). (bas)