Konflik Rohingya Jangan Sampai Menimbulkan Permusuhan dan Kebencian Agama Tertentu di Indonesia
(Baliekbis.com), Terjadinya tragedi kemanusiaan di Myanmar yang menimpa etnis Rohingya membuat banyak pihak simpati. Salah satunya, para eks aktivis yang tergabung dalam Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Denpasar. Ketua Majelis Daerah KAHMI Denpasar, Achmad Baidhowi mengatakan tragedi kemanusiaan tersebut merupakan perhatian bagi seluruh dunia internasioal, termasuk KAHMI Denpasar. “Persoalan Rohingnya ini sudah menjadi perhatian internasional. Ini harus dilihat secara proporsional dan objektif,” katanya di Sekeretariat KAHMI Denpasar, Senin (4/9/2017).
Untuk itu pihaknya secara khusus meminta Pemerintah Indonesia untuk berperan aktif dalam penyelesaian tragedi tersebut. “Sebagai sebuah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan dalam berdemokrasi, membuat Indonesia menjunjung tinggi nilai politik bebas aktif seperti tercantum dalam pembukaan konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yakni UUD 1945. Hal ini membuat Indonesia harus berperan aktif dalam menjaga ketertiban dunia, salah satunya mencari solusi atas tragedi kemanusiaan di Myanmar yang menimpa etnis minoritas Rohingya,” terangnya. Pihaknya juga menilai bahwa tragedi Rohingnya ini harus secara fokus dilihat dalam konteks persoalan kemanusiaan. Bahkan, Obay sapaan akrabnya meminta kepada seluruh elemen bangsa, khususnya di Bali agar tidak menarik persoalan tersebut ke dalam ranah kebencian terhadap suatu agama tertentu, khususnya di Indonesia.
“Menurut kami, persoalan ini harus secara fokus dilihat dalam konteks persoalan kemanusiaan semata. Kami meminta semua elemen bangsa agar tidak membawa tragedi ini kepada sebuah kebencian terhadap suatu agama tertentu di Indonesia. Agar tidak menambah persoalan bangsa ini,” pintanya. Apalagi lanjutnya, pihaknya meyakini bahwa seluruh agama yang ada di dunia memiliki nilai-nilai kebenaran universal yang menolak terhadap segala bentuk kekerasan atas nama apapun. “Hal ini karena kita semua meyakini bahwa semua agama menolak kekerasan dan semua pemeluk agama di seluruh belahan dunia adalah bersaudara (Ukhuwah Basyariah),” terangnya. Untuk itu, pihaknya menyerukan kepada seluruh elemen umat beragama di Indonesia untuk melakukan doa bersama kepada segenap elemen umat beragama untuk mengakhiri berbagai penjajahan terhadap nilai-nilai kemanusiaan di era globalisasi. “Atas dasar kemanusiaan kami mengajak kepada seluruh elemen umat di Nusantara untuk berdoa bersama menurut agama masing-masing agar penjajahan di atas dunia pada era modern ini segera berakhir dan tidak akan pernah terjadi lagi,” paparnya.
Selain itu, pihaknya juga mengajak seluruh elemen masyarakat yang ada di Bali untuk menggalang aliansi untuk menggalang bantuan kemanusiaan kepada etnis Rohingya baik yang berada di pengungsian maupun yang berada di Myanmar. “Kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat yang ada, termasuk berbagai ormas baik itu ormas keagamaan dan kepemudaan untuk menggalang aliansi taktis untuk menggalang bantuan kemanusiaan kepada etnis Rohingnya baik yang berada di Myamnar maupun di pengungsian,” ungkap mantan Ketua HMI Cabang Denpasar periode 2006-2007 tersebut. Sementara itu, Sekretaris Majelis Daerah KAHMI Denpasar, Ragil Armando mengungkapkan bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan membuka posko bantuan kemanusiaan di Denpasar. Untuk itu, pihaknya akan segera melakukan komunikasi dengan berbagai pihak yang terkait, seperti Palang Merah Indonesia (PMI), Kementerian Luar Negeri RI, dan berbagai lembaga lainnya. “Kami akan buka posko bantuan kemanusiaan peduli Rohingnya. Jadi bagi saudara-saudara yang ingin menyalurkan bantuan bisa lewat kami. Kami akan menjajaki kerjasama dengan berbagai lembaga kemanusiaan di Indonesia, serta Kemenlu RI,” tutupnya. (ist)