KONI Minta Tegakkan Regulasi, Asprov Cek Noldy ke PSSI Pusat
(Baliekbis.com), Kisruh Liga 3 Wilayah Bali 2017 masih berlanjut, menyusul protes Perseden Denpasar yang mempermasalahkan satu pemain Persekaba Bali atas nama Noldy Saputra, hingga kini belum bisa dituntaskan Asprov PSSI Bali selaku penanggungjawab Liga 3 tersebut. Protes itu muncul pascafinal Liga 3 antara Perseden vs Persekaba Bali di Stadion Dipta Gianyar, Minggu (06/08/2017) lalu.
Agar krisruh itu tidak berlarut-larut, Ketua Umum KONI Bali Ir. Ketut Suwandi meminta Asprov PSSI Bali yang dinahkodai Ketut Suardana segera mengambil keputusan. Apalagi, Asprov PSSI Bali kini segera dihadapkan dengan even yang tak kalah pentingnya yakni Porprov Bali XIII Tahun 2017 di Gianyar, dimana cabor sepakbola akan mulai dipertandingkan awal September mendatang. ”Saya tak mau ikut campur soal kisruh itu, tetapi selaku induk organisasi cabor di tingkat provinsi, saya menginginkan kisruh itu tidak berlarut-larut apalagi efeknya berpengaruh pada hajatan Porprov Bali,” harap Suwandi.
Untuk menyelesaikan kisruh itu, tambah Suwandi, jelas acuannya pada aturan (regulasi) Liga 3 yang sudah ada dan dikeluarkan PSSI Pusat melalui Badan Liga Indonesia Baru (BLIB). ”Karena itu, saya meminta Asprov menegakkan aturan atau regulasi yang sudah ditentukan itu. Semua pihak tentunya juga harus paham dan bisa menjalankan aturan tersebut,” tegas mantan Ketua Umum KONI Badung ini. Gayung bersambut, Ketua Umum Asprov PSSI Bali Ketut Suardana mengaku sudah menugaskan Wakil Sekretarisnya, Made Rai Ridartha ke PSSI Pusat untuk mengecek status pemain Persekaba Bali Noldy Saputra yang dipermasalahkan pihak Perseden. Untuk meyakinkan, pria asal Ubud ini juga mengirimkan foto Rai Ridartha lewat WA saat melakukan pembicaraan di PSSI Pusat, termasuk mengisi formulir tamu di PSSI. ”Mudah-mudahan, setelah ada penjelesan dari PSSI Pusat, permasalahan ini bisa segera kita tuntaskan,” kata Suardana ketika dihubungi Rabu (23/08/2017).
Pun saat dikonfirmasi, Rai Ridartha membenarkan dirinya sudah di PSSI Pusat. Lantas, bagaimana hasilnya? ”Kami meminta PSSI Pusat untuk memastikan dokumen tentang alih status pemain Noldy Saputra. Nanti kita tunggu balasan surat PSSI Pusat ke PSSI Bali,” kata Rai Ridarha lewat WA.
Ditanya kapan kepastian PSSI Pusat akan mengirim surat ke Asprov PSSI Bali? ”Secepatnya, bisa jadi akan dikirim hari ini juga, Rabu (23/08/2017) via email, karena hanya untuk lebih memastikan terkait status pemain yang dipermasalahkan (Noldy Saputra),” jawabnya singkat. Sebelumnya, melalui Sekum Askot PSSI Denpasar, Nyoman Mertha mendesak Asprov PSSI Bali sebagai penanggung jawab Liga 3 Wilayah Bali 2017, diharapkan menegakkan regulasi yang sudah ditentukan PSSI Pusat, dalam menyikapi protes manajemen Perseden Denpasar terhadap Persekaba Bali yang jelas-jelas menurunkan pemain tidak sah yakni Noldy Saputra saat kedua tim bentrok di final Minggu (6 Agustus 2017) di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar. Noldy Saputra yang mengenakan nomor punggung 7 saat final tersebut, masih tercatat di Klub Persibas Banyumas, Jawa Tengah yang merupakan klub profesional peserta Liga 2 PSSI Tahun 2017. Dari segi regulasi, pemain profesional tidak serta merta bisa main di Liga 3 yang masih amatir, setidaknya harus bisa menunggu setahun dan itu pun harus mendapat pengesahan dari PSSI Pusat. ”Saat di Persibas, Noldy main diposisi tengah. Namun saat di Persekaba main di posisi Winger. Karena itu, kami minta Asprov PSSI Bali menegakkan aturan, karena pelanggaran itu,” ungkapnya. “Jika itu ditolak kami akan Banding ke Pandis ditembuskan ke PSSI Pusat, KONI Bali, Ketua Asprov PSSI Bali dan ke Badan Liga Indonesia,” pungkas Komang Merta. (ibg)