Konjen AS di Surabaya Gelar Seminar “Best Practices in Planning, Financing, and Delivering Transportation Infrastructure”
(Baliekbis.com),Sebagai bagian dari dukungan pemerintah AS untuk pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia, Departemen Transportasi Amerika Serikat, Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya dan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT. PII), sesuai dengan prinsip Strategi Indo-Pasifik AS untuk Jaringan Transaksi dan Dukungan Infrastruktur (ITAN) menyelenggarakan seminar “Best Practices in Planning, Financing, and Delivering Transportation Infrastructure”, Rabu (12/2/2020).
Seminar menghadirkan pembicara dari Departemen Transportasi dan Departemen Keuangan Amerika Serikat, perwakilan dari negara bagian AS, serta dari pemerintah Indonesia. Mereka akan berbagi praktik terbaik dalam memastikan transparansi, akuntabilitas serta tata kelola yang baik dalam proyek; bagaimana bekerja untuk mengatasi hambatan dan halangan;
bagaimana menyelesaikan proyek infrastruktur yang diperlukan guna memperluas akses untuk sistem transportasi yang aman, bisa diandalkan, dan memadai.
Dan lebih penting lagi, bagaimana mengembangkan infrastruktur yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Dalam sambutan pembukaan di depan perwakilan pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota dan provinsi dari berbagai wilayah di Indonesia Timur, Konsul Jenderal AS Surabaya Mark McGovern menyampaikan Indonesia terus berinvestasi di bidang infrastruktur transportasi.
“Amerika Serikat berdiri bersama anda dalam perjalanan membangun infrastruktur yang transparan serta layak pembiayaan untuk seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Dijelaskan perusahaan-perusahaan AS telah berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia dan memiliki kapasitas untuk mendukung proyek-proyek prioritas Indonesia guna memastikan bahwa proyek-proyek tersebut aman secara fisik dan berkesinambungan secara finansial, berkelanjutan secara ekonomi, serta memiliki tangung jawab sosial.
Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan AS terus menunjukkan ketertarikan untuk terlibat dalam proyek-proyek terkait infrastruktur yang akan menghubungkan provinsi-provinsi di Indonesia Timur, meningkatkan konektivitas antar provinsi serta mengurangi biaya logistik.
“Melalui hal ini dan Blue Dot Network yang menunjukkan kepada khalayak bahwa proyek-proyek ini berkelanjutan dan tidak eksploitatif. Kami sangat menantikan membantu Indonesia Timur untuk mencapai potensi pertumbuhannya yang maksimal,” ujarnya. (ist)