Kontrol Gizi dan Kesehatan Melalui Lomba Balita Indonesia
(Baliekbis.com), Peningkatan kualitas gizi melalui standarisasi prosedur pemantauan pertumbuhan dan status gizi balita, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan Kota Denpasar menggelar lomba Balita Indonesia (LBI) Tingkat Kota Denpasar Jumat (8/9) di Gedung Sewaka Dharma. Lomba Balita ini dibuka secara resmi Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra di tandai dengan Pemukulan gong.
Walikota Rai Mantra mengatakan Lomba Balita Indonesia ini untuk mengontrol gizi dan kesehatan anak-anak. Kegiatan ini juga terus didukung dengan menyelenggarakan kegiatan memberikan tambahan makanan gizi untuk anak-anak tingkat Sekolah Dasar. Dengan memberikan makanan tambahan ini diharapkan gizi anak-anak tercukupi dan harus baik. Menurutnya perbaikan masalah kesehatan itu programnya dapat dilakukan sejak balita dengan pelaksnaan program kontrol kesehatan masayakat yang digelar rutin melalui Pos Yandu disetiap banjar. Untuk memberikan rasa semangat selain kegiatan Pos Yandu Pemerintah juga menyelenggarakan lomba Balita sehat seperti saat ini. ‘’Kita melaksanakan Program dari bawah yakni Pos Yandu yang bertugas mengontrol kesehatan dan gizi balita dengan keberhasilan Pos Yandu diukur melalui lomba balita ini,’’ ujar Rai Mantra.
Dinas Kesehatan Kota Denpasar harus menjalankan program itu secara mendetail. Rai Mantra juga mengaku pihaknya tidak tanggung-tanggung menanggulangi masalah kesehatan mulai dari awal hingga akhir. Sehingga angka harapan hidup bisa lebih baik, kalau sudah sehat maka masyarakat akan produktif.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr Luh Putu Sri Armini mengatakan, Lomba Balita Indonesia ini merupakan salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan kemandirian pada orang tua dan masyarakat dalam pembinaan dan pengembangan kesehatan balita dari segi fisik, mental dan sosial. Lomba ini juga untuk mewujudkan keluarga sadar gizi.
Sehingga dalam lomba balita Indonesia ini dilihat banyak hal seperti pertumbuhannya, pisiologis dan giginya. Selain balita ibunya juga dinilai dari cara mengelola makanan anak, sehingga tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. Ia juga mengatakan hasupan makanan dari 1000 hari kehidupan mulai saat pembuahan sampai dua tahun harus mendapat perhatian yang bagus. Dua tahun sampai lima tahun juga harus bagus, bahkan umur 5 tahun sampai tingkat TK anak-anak juga harus dipantau. Orang Tua juga harus memantau anaknya dari SD, remaja hingga seterusnya. Sehingga generasi kedepan betul-betul berkualitas. Untuk mendapat generasi yang bagus makanannya juga harus diperhatikan dengan makanan yang bergizi. Bergizi itu tidak berlebihan dan harus seimbang cukup makan buah, sayur dan susu. ‘’Jadi kita berharap generasi muda tumbuh cerdas menjadi generasi yang unggul segala bidang,’’ harapnya.
Dr. Luh Putu Sri Armini M.Kes mengaku lomba balita Indonesia ini diikuti 24 orang dari empat kecamatan di wilayah Kota Denpasar. Dengan merebutkan juara I, II dan III masing-masing kecamatan yang dibagi 2 kelompok usia yakni 6-24 bulan dan kelompok usia 2-5 tahun. (ayu)