Koster: Satu Jalur Pemerintahan Percepat Pembangunan Klungkung
(Baliekbis.com), Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) menggelar simakrama dengan ratusan warga Desa Pakraman Lepang, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Hadir pertememuan yang digelar di Balai Subak Desa Pakraman Lepang di antaranya pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Klungkung nomor urut 1, Cokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia (BAGIA), Sekretaris Tim Pemenangan Koster-Ace Provinsi Bali, IGN Alit Kesuma Kelakan, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Klungkung, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Bali dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Pada kesempatan itu, Koster memaparkan pentingnya pola satu jalur kepemimpinan untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Klungkung. Untuk itu, ia menekankan pentingnya memilih Gubernur Bali pada Pilkada 27 Juni 2018 yang mampu menyatukan seluruh krkuatan dan potensi yang ada di Bali. “Baik tatanan masyarakatnya, maupun struktur politik dan pemerintahannya di seluruh Bali,” kata Koster, Senin (7/5).
Saat ini, Koster melanjutkan, masing-masing kabupaten/kota di Bali jalan sendiri-sendiri membangun daerahnya. Sementara kemampuan finansial dan masalah yang dihadapi juga berbeda-beda. Olrh karenanya, ada kabupaten yang dengan cepat mengatasi persoalan yang dihadapinya. Namun, ada pula kabupaten/kota yan lambat menyelesaikan persoalannya. Salah satunya adalah Kabupatrn Klungkung. “Klungkung ini PAD-nya (Pendapatan Asli Daerah) kecil, hanya Rp150 miliar. Maka dibutuhkan dukungan finansial dari pemerintah di atasnya seperti provinsi dan pusat agar pembangunan di Klungkung bisa dipercepat,” ujarnya.
Jika perbedaan potensi mengurus wilayahnya tak dipersatukan, Koster menyebut bukan tak mungkin timbul persoalan baru seperti ketimpangan dan perbedaan prmbangunan, baik dalam hal infrastruktur, kebudayaan, pertanian, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Selama ini, kondisi itu yang terjadi lantaran tak ada yang menyeimbangkan dan menjadi jembatan persoalan tersebut.
“Ke depan, gubernur terpilih dengan wakilnya harus mampu menyeimbangkan semua kabupaten di Bali dalam membangun perekonomian, pendidikan, pertanian, kebudayaan, infrastruktur, kesehatannya pendidikannya dan lainnya,” tutur dia. “Bali ini harus dibangun secara menyeluruh dalam satu konsep satu kesatuan wilayah. Satu pulau, satu pegelolaan dan satu tata kelola. One iland, one management and one planning,” tambah Koster.(lit)