Kota Palembang Belajar Penataan Tukad Bindu
(Baliekbis.com), Hampir semua sungai di kota-kota besar sudah berubah warna. Bukan hanya itu, sungai-sungai pun sudah mengeluarkan bau yang amat tidak sedap karena menjadi tempat pembuangan limbah oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab. Untuk mengembalikan sungai menjadi tempat rekreasi Pemerintah Kota Denpasar telah melakukan revitalisasi beberapa sungai di Kota Denpasar salah satunya Tukad Bindu.
Penataan Tukad Bindu yang telah dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat bahkan hasil penataan tukad ini telah mengantarkan meraih penghargaan Tingkat Nasional. Hal ini membuat Pemerintah Kota Palembang belajar langsung ke Tukad Bindu. Demikian disampaikan Sekda Kota Palembang H Harobin Mastofa saat kunjungan di Tukad Bindu Senin (28/8).
‘’Penataan Tukad Bindu sangat bagus maka dari itu kami ingin mengetahui cara penataannya dan bisa diterapkan di Kota Palembang,’’ ujar H Harobin Mastofa. Melalui kunjungan ini I ingin belajar ke Denpasar agar bisa mendapatkan ilmu dan bisa diterapkan di Kota Palembang. Mengingat Kota Palembang ada kegiatan fasilitasi dan koordinasi penataan hunian kawasan bantaran sungai atau saluran sungai.
Sementara itu Ketua Komunitas Kali Bersih Tukad Bindu I Gusti Ari Temaja mengatakan, terima kasih atas kunjungan Pemerintah Kota Palembang ke Tukad Bindu. Menurutnya menjaga kebersihan Tukad Bindu tak terlepas dari merubah perilaku masyarakat yang sering menjadikan sungai sebagai wadah tampungan sampah serta membuang barang bekas. Melihat hal tersebut dan mengingat pentingnya air sebagai sumber kehidupan, maka anggota Yayasan Tukad Bindu bersama para Komunitas Kali Bersih Tukad Bindu memiliki inisiatif untuk melakukan perubahan terhadap fungsi sungai.
Revitalisasi tukad ini juga tak terlepas dari komitmen Walikota Rai Mantra dan Wakil Walikota Jaya Negara dalam memberikan program kemanfaatan menjaga lingkungan yang bersih dan asri. Penataan tukad bisa berjalan lancar dengan dukungan masyarakat mulai dari pihak Banjar, Desa dan Kecamatan yang hingga saat ini semua bisa merasakan manfaat dan memahami pentingnya sungai, khususnya dilingkungan kawasan alur Sungai Bindu.
Tidak hanya menjaga membersihkan, pihaknya juga menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat di Bali bahwa peranan komunitas harus tumbuh dari kebutuhan yang telah disadari sejalan dengan keyakinan. Dalam wujudkan aktivitas dalam kearifan Tri Hita Karana baik dilingkungan, sungai danau, mata air maupun waduk. Sehingga keberadaan air di Bali tetap lestari kualitasnya dan kuantitasnya. Penataan tukad Bindu sesuai dengan motto terwujudnya sungaiku indah dan lestari serta danauku indah dan lestari. Sinergitas antara masyarakat, pemerintah dan swasta juga penting untuk menjaga dan menata sungai serta memperdayakan masyarakat ekonomi kreatif.
Ia menambahkan, meraih predikat 5 besar tingkat nasional, juga berkat dukungan Pemkot Denpasar dengan dilengkapi berbagai fasilitasi lampu penerangan, tempat duduk, dan wahana air . Dari fasilitas yang disediakan Tukad Bindu kini dijadikan tempat rekreasi, jogging track, tempat arisan oleh ibu-ibu PKK dan lain sebaginya. Bahkan menjaga kebersihan pihaknya juga dibantu dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar. (ayu)