KTT Y20 G20 Indonesia 2022 Resmi Dimulai, Pluang Dorong Anak Muda sebagai Agen Perubahan Dunia
(Baliekbis.com), Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia), Zainudin Amali (Menteri Pemuda dan Olahraga), Dian Triansyah Djani (Co-Sherpa G20 Indonesia), telah resmi membuka Kick Off Meeting Y20 G20 di Indonesia secara virtual, Sabtu (19/2/2022).
Sebagai salah satu Engagement Group dari G20, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Youth 20 (Y20) akan menghasilkan rekomendasi kebijakan, yakni Komunike Y20, yang akan diberikan kepada para pemimpin negara G20 pada saat closing ceremony Y20, yang pada tahun ini akan dilaksanakan di Bandung pada bulan Juli 2022.
Acara ini merupakan event pembuka KTT Y20 2022 yang mempertemukan para delegasi Y20 dari seluruh negara anggota G20 untuk pertama kalinya, sekaligus menjadi forum diskusi bagi para delegasi untuk membahas 4 isu prioritas Y20 Indonesia 2022 yaitu Ketenagakerjaan Pemuda, Transformasi Digital, Planet yang Berkelanjutan dan Layak Huni, serta Keberagaman dan Inklusi.
Dalam pidatonya, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa sebagai forum para pemimpin masa depan, Y20 diharapkan dapat mendukung G20 dalam memperkuat sosial dan ekonomi antar negara anggota dalam rangka pemulihan bersama, memastikan kebijakan yang memungkinkan pertumbuhan yang inklusif, kuat dan berkelanjutan dalam konteks pemulihan yang lebih kuat.
“Pemuda adalah agen perubahan karena mereka paling adaptif terhadap perkembangan, melahirkan ide-ide inovatif dan cepat berinteraksi dengan keunggulan teknologi”, demikian disampaikan Airlangga.
Sejalan dengan hal tersebut, Zainudin Amali turut menyatakan dukungannya terhadap semua kegiatan dan inisiatif yang digagas oleh para pemuda sebagai pemimpin masa depan memiliki banyak pemikiran dan ide kreatif yang akan membantu mereka untuk tumbuh dan berkembang dan bertahan dalam situasi pandemi saat ini.
Masih dalam kesempatan yang sama, Duta Besar dan Utusan Tetap RI untuk PBB di New York, Dian Triansyah Djani yang juga sebagai Co-Sherpa G20 Indonesia ini menyatakan bahwa Y20 merupakan elemen penting dalam diskusi dan dalam proses pengambilan keputusan untuk memperjuangkan exit strategy yang komprehensif untuk keluar dari krisis pandemi COVID-19 yang telah melumpuhkan ekonomi dan pembangunan global.
“Y20 merupakan sebuah sarana diskusi bagi para pemuda di seluruh dunia yang dibagi menjadi beberapa topik yang diharapkan dari hasil diskusi tersebut, terciptanya gagasan-gagasan para pemuda yang dapat dijadikan landasan untuk melakukan suatu pembangunan agar terciptanya solusi dari segala permasalahan yang melanda dunia”, tutur Duta Besar Trian.
Co-Chair Y20 Indonesia 2022, Rahayu Saraswati menyampaikan bahwa tahun ini, Y20 Indonesia membawa tema, “Dari Pemulihan ke Resiliensi: Membangun Kembali Agenda Pemuda Pasca COVID-19 yang sejalan dengan tema G20, yakni #PulihBersama ( #RecoverStronger ), #BangkitLebihHebat (
#RecoverTogether )”.
“Selama dua tahun terakhir, kita telah dihadapkan dengan tantangan yang tidak pernah kita hadapi sebelumnya dalam hidup kita, namun kekuatan kita dalam empati, kreativitas, inovasi dan ketahanan telah membawa kita sejauh ini. Tidak ada yang bisa memungkiri bahwa pemuda/i memiliki andil besar dalam upaya pemulihan COVID-19”, kata Sara.
Sebagai informasi, Indonesian Youth Diplomacy (IYD) adalah tuan rumah resmi untuk KTT Y20 Indonesia 2022, sesuai surat keputusan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. IYD yang juga merupakan Focal Point bidang Kepemudaan untuk Sherpa G20 Republik Indonesia ini telah melakukan rekrutmen delegasi Indonesia untuk KTT Y20 sejak tahun 2010.
Ketua IYD, sekaligus Co-Chair Y20 Indonesia 2022 Michael Victor Sianipar menyampaikan terima kasihnya atas dukungan seluruh pihak yang sudah mendukung terlaksananya KTT Y20 2022. Pada kesempatan sesi Troika Panel Talk Show, pria yang akrab disapa Mike ini mengajak seluruh delegasi Y20 untuk berpikir tentang perubahan nyata dan kontinuitas, “Saya berharap dapat bekerja sama untuk memastikan bahwa apa yang didiskusikan dan diputuskan pada KTT Y20 tahun ini akan memberikan dampak yang signifikan”.
Dalam pertemuan sebelumnya Mike mengatakan bahwa pertemuan para pemuda dari berbagai negara itu nantinya akan membahas segala aspek perkembangan teknologi di negara-negara lainnya termasuk negara berkembang. Mike juga menyampaikan acara ini akan melibatkan startup-startup yang ada di Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki banyak startup.
Dari perwakilan startup, hadir dari industri fintech (financial technology) yakni Pluang yang turut dihadiri oleh Wilson Andrew – VP External Affairs Pluang dan Kartika Dewi – Head of Corporate Communications Pluang. Pluang merupakan salah satu perusahaan rintisan karya anak bangsa yang memiliki visi untuk membuka akses seluas-luasnya bagi para generasi muda untuk dapat berinvestasi secara bijak melalui diversifikasi kelas aset dan mengedepankan pendidikan finansial. Harapannya dengan memperluas cakupan aset investasi, Pluang dapat mendukung program pemerintah dalam mendorong tingkat inklusi dan literasi keuangan di tanah air.
Sebagai salah satu official partner Y20 Indonesia 2022, Pluang memberikan dukungan penuh untuk mendorong partisipasi dari kalangan anak muda Indonesia untuk menjadi agen perubahan dunia. Saat ini terdapat 64,5 juta jiwa anak muda di Indonesia (atau sekitar 24,5% dari populasi anak muda di seluruh dunia) yang berpotensi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain global di sektor ekonomi digital.
Transformasi Digital sendiri merupakan topik pembahasan strategis bagi Indonesia dalam berbagai perundingan internasional. Perundingan yang sedang berlangsung dalam forum KTT Y20 Indonesia 2022 memberikan peluang bagi Indonesia untuk merumuskan posisi strategis yang dapat mengedepankan kepentingan domestik dan legitimasi internasional.
Komitmen G20 yang cukup besar khususnya dalam engagement group Y20 sebagai platform diskusi dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan ekonomi digital global Indonesia untuk menjalin kerja sama dalam pembukaan akses pasar internasional bagi pelaku bidang usaha domestik. Dalam forum ini, negara-negara mitra perundingan memiliki kapasitas posisi tawar dan sumber daya negosiasi yang beragam. Kemampuan Indonesia dalam mengembangkan instrument-instrumen negosiasi sebagai kekuatan penekan maupun insentif merupakan modalitas perundingan yang perlu diperkuat.