Kuatkan 4 Pilar Kebangsaan Di Kalangan Mahasiswa, Alit Kelakan: Pemuda Adalah Tonggak Perubahan Suatu Bangsa
“Berilah aku sepuluh orang pemuda, akan aku guncangkan dunia”
Baliekbis.com), Merujuk pada pernyataan tersebut, Bung Karno mengakui bahwa eksistensi pemuda dalam suatu negeri menentukan masa depan negeri tersebut. Pemuda sebagai aset bangsa yang paling berharga harus mendapatkan perhatian yang serius dari berbagai kalangan.
Para generasi tua berkewajiban memberikan pendidikan yang layak, mengajarkan moral dan akhlak, dan keteladanan. “Jelaslah, bahwa pemuda adalah tonggak perubahan suatu bangsa. Dengan bangga kita mengatakan pemuda adalah harapan bangsa,” ujar Anggota MPR RI I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan,S.T., M.Si. pada acara yang bertemakan Menumbuhkan Rasa Nasionalime ‘Sosialisai Empat Pilar Kebangsaan’ di Kampus STMIK STIKOM Indonesia, Denpasar, Rabu (5/2/2020).
Lebih lanjut I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan, S.T.,M .Si yang akrab dipanggil Alit Kelakan menyampaikan sejarah panjang membuktikan bahwa kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak lepas dari peran kaum muda karena pemuda sebagai agen perubahan begitu berpengaruh dalam pembangunan negeri ini.
“Apabila kita mengingat kembali peristiwa-peristiwa penting yang pernah terjadi di era dulu, seperti organisasi Boedi oetomo, sumpah pemuda, dan peristiwa Rengas Dengklok merupakan catatan sejarah yang patut kita teladani untuk refleksi diri sebagai pemuda dan mahasiswa. Tentu bukan untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah seperti yang mereka lakukan dahulu tetapi untuk meneruskan perjuangan mereka dalam memajukan negera. Termasuk di dalamnya menjaga empat konsesnsus nasional yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI,” terang anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dapil Bali ini.
Di hadapan ratusan mahasiswa yang menghadiri acara, Alit Kelakan yang juga mendapat penugasan di Badan Pengkajian MPR memaparkan nilai-nilai dan makna-makna penting yang terkandung pada Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Alit Kelakan mengajak mahasiwa untuk tetap menjaga sikap kritis dengan demikian mahasiwa turut andil melahirkan pemimpin yang berkualitas.
Dalam konteks kekinian Alit Kelakan mengajak mahasiswa untuk lebih cerdas dan bijak dalam bermedia sosial. Tidak terprovokasi hoax, banyak mencari referensi dan bergaul sehingga nantinya mampu bersaing di tingkat global.
“Karena berbasis sekolah teknologi, mahasiswa STMIK STIKOM Indonesia, Denpasar tentunya sangat akrab dengan dunia teknologi informasi. Potensi ini semestinya bisa didayagunakan untuk memerangi hoax yang memecah belah bangsa,” katanya.
Dalam perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, Sosialisai Empat Pilar Kebangsaan menjadi sangat penting dan bermanfaat untuk menumbhkan rasa nasionalisme di kalangan mahasiwa. “Di sini juga mahasiswa bisa belajar dan mengambil peran dalam menjaga nilai-nilai yang terangkum dalam empat pilar,” kata Ayu Gede Willdahlia,SE, MM, Ketua III STMIK STIKOM Indonesia, Denpasar dalam sabutannya pada pembukaan acara.
Sosialisasi Empat Pilar merupakan program MPR RI dimana dasar hukum pelaksanaannya UU Nomor 13 tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 17 tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Peraturan DPR RI Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib. (tim)