Kudapil Dr. Mangku Pastika: Pemkab Bangli Harus Menjadi Ujung Tombak Penyelamatan Danau Batur
(Baliekbis.com), Anggota Komite II DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika, M.M. memuji berbagai upaya untuk pelestarian sekaligus penyelamatan Danau Batur Kintamani yang kondisinya memprihatinkan akibat pencemaran. Namun diakui apa yang telah dilakukan tersebut belum menunjukkan hasil sesuai harapan.
“Saya lihat planning bagus, langkah awal sudah ada dengan terbitnya Perpres serta berbagai program. Lalu siapa yang akan bertanggung jawab agar ini bisa berjalan,” ujar Mangku Pastika saat Kudapil (Kunjungan Daerah Pemilihan) yang berlangsung melalui vidcon, Selasa (28/9) dari Kantor DPD RI Renon Denpasar.
Kudapil yang mengangkat tema “Pengawasan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya terkait Save Danau Batur” dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja menghadirkan narasumber Kadis KLH Prov. Bali Drs. I Made Teja, Kepala BPDASHL Unda Anyar Dr. Ir. Titik Wurdiningsih,M.Si., Kadis LH Kab. Bangli Ida Ayu Gede Yudi Sutha,S.E., Plt. Kapus PPPE Bali Nusra Ni Nyoman Santi, ST., MSc., Kepala Balai BKSDA Prov. Bali Dr. Agus R. Budi Santosa,S.Hut., M.T. dan Sekda Bangli Ir. Ida Bagus Gede Giri Putra, M.M.
Dikatakan Mangku Pastika untuk menyelamatkan Danau Batur memang harus didukung berbagai pihak. Namun mantan Gubernur Bali dua periode ini juga menekankan siapa yang paling berkepentingan. “Jelas Bangli dalam hal ini harus menjadi ujung tombaknya. Jadi ini tugas Bupati dan jajarannya untuk melakukan edukasi agar program bisa berjalan dengan baik,” ujar Mangku Pastika.
Dijelaskan keberadaan Danau Batur ini sangat penting dan strategis. Kalau dikelola dengan baik akan menjadi primadona bagi sumber pemasukan daerah (PAD) dan masyarakatnya.
Sebagaimana disampaikan Kadis KLH Prov. Bali
Drs. I Made Teja yang melihat fungsi Danau Batur yang begitu besar. “Danau Batur selain sebagai penyedia air (minum), untuk perikanan, kegiatan keagamaan juga wisata religi dan transportasi serta wisata,” jelasnya.
Namun disebutkan kondisi danau belum sesuai harapan. Untuk itu dalam 2-3 tahun ke depan perlu ada perbaikan-perbaikan agar fungsi danau ini sesuai harapan. “Seperti perlu dijaga kualitas airnya mengingat di sana ada sampah, pencemaran zat kimia, pendangkalan serta lingkungan sekitar yang rawan longsor. Juga tingginya alih fungsi lahan di kawasan itu,” jelas Teja.
Ia juga melihat banyaknya budidaya ikan dengan menggunakan KJA (Keramba Jala Apung). Jumlah KJA bahkan mencapai 12 ribu lebih. Padahal sesuai aturan, tak boleh ada KJA di danau.
Sementara itu Kadis Lingkungan Hidup Kab. Bangli Ida Ayu Gede Yudi Sutha,S.E. berharap ada kerja sama dengan pihak terkait untuk menyelamatkan Danau Batur baik dari pendangkalan, pencemaran zat kimia dan gangguan lainnya. Dikatakan tahun 2018 ada sembilan kementerian terkait yang menjanjikan akan membantu pelestarian danau ini, namun sampai sekarang tak jelas tindak lanjutnya. Kadis LH Bangli ini berharap agar Mangku Pastika sebagai wakil Bali bisa menindaklanjuti hal ini ke pusat.(bas)