Kunjungan Wisatawan Meningkat, Desa Tibubeneng Perlu Miliki Badan Pengelola Pariwisata
(Baliekbis.com), Perbekel Desa Tibubeneng I Made Kamajaya mengatakan BUMDes Gentha Persada, Desa Tibubeneng menjalin kerja sama dengan STP Nusa Dua dalam rangka memajukan pariwisata desa melalui model pengembangan pariwisata berkelanjutan. Hal itu mengingat Desa Tibubeneng mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat cepat di sektor pariwisata. Kerja sama juga dilakukan BUMDes Gentha Persada dengan Relawan TIK (Teknologi Informasi dan Komputer) untuk membawa kegiatan di desa ini ‘Go Digital’.
Kerja sama dengan STP Nusa Dua ini melalui kegiatan Seminar dan Sosialisasi Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Desa Tibubeneng “Tibubeneng Village Tourism” yang berlangsung di GOR Segara Perancak, Desa Tibubeneng, Sabtu (17/11) dan dihadiri pihak terkait.
Dikatakan Kamajaya perkembangan akomodasi pariwisata seperti hotel, villa, guest house, dan restoran di desanya begitu cepat. Wisatawan tidak asing dengan Tibubeneng. “Kita ingin masyarakat hidup sejahtera, harmonis dan damai serta tercipta pariwisata berkelanjutan. Ini yang mesti kita jaga dan rawat berama,” ungkap Kamajaya didampingi Ketua BumDes Gentha Persada, Desa Tibubeneng
I Made Dwijantara.
Dikatakan di Desa Tibubeneng hampir ada rata-rata 1.500 kunjungan wisatawan tiap hari. Namun harus ada upaya meningkatkan jumlah kunjungan ini sejalan dengan upaya mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Dikatakan wisatawan ke Tibubeneng karena memiliki ruang terbuka hijau dan nyaman. Masyarakat masih ramah. Seni dan budaya masih terjaga lestari.
Diakui ada sejumlah tantangan yang dihadapi seperti segi keamanan, banjir saat musim hujan. Juga soal penataan lingkungan dimana masih ada pedagang yang berjualan di trotoar. Belum lagi pembangunan yang tidak terkontrol yang akan mempengaruhi kenyamanan wisatawan. Kalau perubahan cepat ini tidak ditangani dengan pola yang terukur, akan jadi ancaman bagi generasi ke depan. Apalagi sebanyak 85 persen masyarakat Desa Tibubeneng bergerak di sektor pariwisata. “Kalau pariwisata rusak maka masyarakat akan kehilangan lapangan pekerjaan. Jadi harus ada langkah konkret menjadikan Desa Tibubeneng sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan,” pungkas Kamajaya.
Ketua Prodi Manajemen Kepariwisataan STP Nusa Dua Bali Ni Made Tirtawati mengatakan pihaknya menjadikan Desa Tibubeneng sebagai desa pendampingan karena sektor pariwisata di desa ini menjadi sektor unggulan dan perkembangannya sangat masif. Namun di satu sisi Desa Tibubeneng belum punya badan pengelola yang mengelola potensi kapariwisataan desa ini sebagai destinasi unggulan.
Selain itu belum terbentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai wadah para pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta berperan sebagai penggerak untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya kepariwisataan di wilayah desa. Padahal pariwisata Tibubeneng sudah berkembang dengan pesat dan cepat. “Jadi STP Nusa Dua akan mendampingi pembentukan tata kelola pariwisata berkelanjutan dan berbasis masyarakat di Desa Tibubeneng,” tegas Tirtawati.
Camat Kuta Utara AA Arimbawa berharap lahir pemikiran yang brilian dan berkontribusi mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Desa Tibubeneng. “Untuk itu perlu peran semua stakeholder dan komponen masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Badung yang diwakili Sekretaris Dinas Pariwisata Badung juga mengapresiasi inisiatif dan terobosan Desa Tibubeneng dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan di Desa ini. Termasuk juga dalam mendorong kesuksesan tata kelola BUMDes.
Disparda Badung mendorong agar segera dibentuk badan pengelola pariwisata di Desa Tibubeneng agar juga bisa mengantisipasi dampak negatif yang mungkin ada serta menggali lebih jauh potensi desa.
Ketua PHRI Badung yang juga Ketua BPPD Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan upaya pengembangan pariwisata berkelanjutan di Tibubeneng sejalan dengan visi Badung membangun pariwisata budaya berbasis kerakyatan. “Kami harapkan pariwisata berkelanjutan di Tibubeneng benar-benar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Sejauh ini sejumlah prestasi membanggakan ditorehkan Desa Tibubeneng. Pertama BumDes Gentha Persada meraih penghargaan dari Bupati Badung sebagai BumDes nomor satu di Kabupaten Badung. Kedua, KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) Desa Tibubeneng baru berkembang sudah meraih juara dua di Kabupaten Badung. (wbp)