Kunjungi ALC, Dr. Agustini Karta, S.E., M.M.: Sentuhan Milenial Beri Dampak Cepat Perkembangan Pertanian Indonesia
(Baliekbis.com), Spirit membangun pertanian dengan sentuhan para milenial dinilai akan memberi dampak yang cepat pada perkembangan pertanian Indonesia.
“Karena itu penting mengajak mahasiswa terjun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi riil sekaligus menambah wawasan. Di ALC ini mahasiswa bisa terbuka wawasannya bahwa tidak hanya jualan online saja yang bisa mendatangkan uang. Berbisnis agriculture juga menguntungkan dan memiliki prospek cerah,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Triatma Mulya Bali
Dr. Ni Luh Putu Agustini Karta, S.E., M.M., Sabtu (16/4) usai mengunjungi ALC (Agro Learning Center) di kawasan Cekomaria Denpasar.
Kunjungan tersebut juga sekaligus untuk menjajaki kerja sama dalam rangka Merdeka Belajar Kampus Merdeka yakni model kegiatan berwirausaha dan membangun desa. Dr. Agustini menjelaskan Universitas Triatma Mulya memiliki visi meluluskan mahasiswa yang memiliki jiwa wirausaha tinggi.
Karena itu berbagai upaya dilakukan untuk memacu spirit mahasiswa agar tumbuh mindset wirausaha. “Di kampus kami siapkan Inkubator Bisnis, kami berikan kuliah Kewirausahaan 5 semester dan mengajak berwirausaha di desa. Nah dalam rangka mengembangkan wirausaha ini, mahasiswa diajak ke DNA, ke Uc Silver dan ke ALC,” jelasnya.
“Pak Baskara memberikan contoh-contoh riil ‘how make money by being a farmer’, punya perkebunan, peternakan dan peduli kepada lingkungan,” tambah Agustini.
Sementara itu Pengelola sekaligus Founder ALC Ir. Nyoman Baskara, M.M. mengatakan
kunjungan dan kuliah entrepreneurship mahasiswa Untrim ke ALC dinilai sangat positif. Selain menambah wawasan mahasiswa dalam mengembangkan usaha nantinya, juga sangat penting bagi upaya penyelamatan lingkungan. “Kami bersyukur mahasiswa langsung melihat dan berdiskusi tentang Agro dan Social Preneur,” jelas Baskara.
Kunjungan mahasiswa juga dilanjutkan dengan melihat Rumah Budidaya Lele Terintegrasi
yang dikelola ALC. “Di tengah gempuran era globalisasi, saya mengapresiasi mahasiswa yang tampak antusias setelah diajak berimajinasi sebagai pengusaha/agribisnis berbasis pemberdayaan masyarakat. Kuncinya, usaha ini harus berorientasi pada manfaat sosial ekonomi untuk semua pelaku, termasuk petani,” jelasnya. (ist)