Kunjungi Simantri Jatiluwih, Dr. Mangku Pastika, M.M.: Pengelolaan Secara Tepat Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Petani
(Baliekbis.com), Anggota DPD RI Perwakilan Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. dalam kunjungan kerjanya selain bertemu petani di Jatiluwih Tabanan, juga berkesempatan melihat perkembangan Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) di desa setempat, Selasa (4/1).
Meski hujan lebat, mantan Gubernur Bali dua periode yang juga sebagai penggagas Program Simantri ini sangat antusias melihat perkembangan Simantri 548 yang kini berkembang cukup pesat.
“Rata-rata setiap tahun lahir satu anak dari induk betina, kecuali ada beberapa sapi yang mandul,” ujar Ketua Gapokktan Simantri 548 Nyoman Oka didampingi sejumlah anggota kelompok saat bertatap muka dengan Mangku Pastika yang didampingi tim ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja.
Saat ini ada puluhan sapi yang dipelihara Gapoktan Simantri 548 yang terbentuk tahun 2016 lalu. Menurut Oka, dalam pemeliharaan tidak ada masalah. Cuma pengolahan kotoran ternak masih konvensional sehingga hasilnya belum maksimal. “Kotoran sapi semua termanfaatkan dengan baik,” ujarnya.
Mangku Pastika menjelaskan dalam kepemimpinannya sebagai Gubernur Bali 2008-2018, salah satu program unggulannya adalah pengembangan program Simantri. Ada 800-an kelompok Simantri yang berhasil dibentuk dimana tiap kelompok dibantu sapi betina 20 ekor.
“Kalau ini dikelola secara tepat hasilnya sangat luar biasa dan bisa meningkatkan pendapatan petani secara signifikan,” jelasnya.
Sebab dari hasil kajian, selain indukan sapi tiap tahun bisa beranak, juga dari kotoran dan urine sapi yang bisa memberi hasil tambahan berupa pupuk dan gas.
“Satu induk sapi setiap hari menghasilkan urine rata-rata 5 liter dan ini bernilai Rp5 ribu. Belum hasil kompos dari kotoran sapi yang cukup besar,” jelasnya.
Karena itu, Mangku Pastika minta Kelompok Simantri agar intensif mengembangkan ternak sapinya sehingga bisa menambah pendapatan petani. “Ini sudah sangat bagus, yang penting konsisten merawat agar sapi-sapi ini terus berkembang biak,” pesannya.
Kunjungan ke beberapa kelompok Simantri yang dilakukan belakangan ini sekaligus untuk mengetahui kondisinya di lapangan. Dengan demikian bisa dicarikan solusinya bila ada masalah. (ist)