Kurangi Rujukan ke RSUD Klungkung, Made Satria: Fasilitas Kesehatan di Nusa Penida Harus Ditingkatkan
(Baliekbis.com), Akibat keterbatasan fasilitas, seringkali pasien terpaksa harus dirujuk ke RSUD Klungkung untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik. Ke depan fasilitas kesehatan yang ada di Nusa Penida perlu ditingkatkan, sehingga pasien bisa lebih maksimal bisa ditangani di sini.
“Kalau pasien harus dirujuk ke RSUD Klungkung sangat tak efisien sebab perlu biaya lebih, apalagi akses dari Nusa Penida ke kota Klungkung itu masih menjadi kendala,” ungkap tokoh masyarakat Nusa Penida I Made Satria S.H., yang juga caleg DPRD Klungkung dapil Nusa Penida nomor urut 1 dari PDI Perjuangan. Karena itu pihaknya sangat mendukung keinginan Bupati Klungkung Nyoman Suwirta agar seluruh Puskesmas di Klungkung bisa ditingkatkan melayani rawat inap.
“Untuk meningkatkan pelayan kesehatan masyarakat, saya dukung program Bupati Klungkung. Semoga peningkatan seluruh Puskesmas menjadi Puskesmas Rawat Inap bisa dipercepat,” kata Made Satria saat ditemui di sela-sela simakrama dengan warga di Nusa Penida, Klungkung, Rabu (9/1).
Menurut Satria, kendala pelayanan kesehatan saat ini masih pada kurangnya dokter ahli serta fasilitas pendukungnya. “Jadi ketika masyarakat perlu dirawat inap, fasilitas dan pelayanannya harus mendukung,” jelasnya. Seperti diketahui saat ini Kabupaten Klungkung memiliki sembilan puskesmas, tersebar di empat kecamatan. Empat sudah berstatus Puskesmas Rawat Inap, dua di antaranya ada di Nusa Penida yakni Puskesmas Nusa Penida I di Desa Batununggul, mewilayahi delapan desa dan Puskesmas Nusa Penida II di Desa Jungut Batu, mewilayahi dua desa. Sementara Puskesmas Nusa Penida III di Desa Klumpu yang mewilayahi enam desa belum tergolong Puskesmas Rawat Inap. Di Nusa Penida juga ada RS Pratama.
“Jadi masih ada lima Puskesmas lainnya yang perlu ditingkatkan jadi rawat inap. Salah satunya di Nusa Penida,” ujar Made Satria yang bersama adiknya Ketut Leo sudah lama membantu pembangunan pura di sejumlah wilayah di Nusa Penida.
Dijelaskan meski di Nusa Penida ada puskesmas rawat inap dan RS Pratama namun dinilai belum maksimal baik dari sisi fasilitas, perlengkapan medis maupun tenaga kesehatan sehingga berimbas pada belum optimalnya pelayanan kepada masyarakat.
“Karena fasilitas kurang, pasien terpaksa harus dirujuk ke RSUD Klungkung,” ungkap Made Satria yang bersama iparnya, Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati S.E., yang juga caleg DPRD Bali dapil Klungkung nomor urut 3 dari PDI Perjuangan berkomitmen membangun pariwisata Nusa Penida.
Bahkan untuk RS Pratama, selain fasilitas dan peralatan medis yang dirasakan kurang, keberadaan dokter ahli atau dokter spesialis juga minim. Sehingga masyarakat yang menderita penyakit tertentu harus tetap dirujuk misalnya ke RSUD Klungkung. Fasilitas RS Pratama harus dilengkapi termasuk tenaga medisnya. Made Satria mengaku punya pengalaman kurang menyenangkan ketika mengantar salah satu anggota keluarganya berobat ke RS Pratama ini. Karena tidak ada dokter spesialis sehingga harus dirujuk ke RSUD Klungkung.
“Tidak ada dokter ahli yang stand by setiap hari. Mereka datang hanya seminggu sekali. Ini sangat merugikan pasien,” kata Made Satria. Selain dari sisi biaya, juga dari sisi jarak dan waktu. Sebab transportasi dari Nusa Penida ke Klungkung daratan masih menjadi masalah. Diakui untuk menambah dokter ahli tidak mudah. Mereka mungkin tidak mau bertugas di Nusa Penida. Tidak sebanding antara pengeluaran untuk menjadi dokter spesialis dengan gaji yang diterima di Nusa Penida.
Disinilah pemerintah harus mengambil peran dan memberikan solusi. “Misalnya dengan memberikan insentif lebih kepada dokter ahli yang mau bertugas di Nusa Penida. Pemerintah harus berani memberikan insentif lebih. Kalau tidak, tentu akan sulit,” tandas pria yang juga Ketua DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) Relawan RJ2P (Relawan Jokowi Dua Periode ) Provinsi Bali itu.
Seperti diberitakan, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta menginginkan agar seluruh Puskesmas bisa ditingkatkan melayani rawat inap. “Kami sementara tidak akan membangun puskesmas lagi. Puskesmas yang ada akan ditingkatkan semuanya dengan fasilitas rawat inap,” kata Bupati Suwirta belum lama ini.
Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr. Ni Made Adi Suapatni, menambahkan rencananya satu puskesmas lagi akan segera ditingkatkan menjadi puskesmas rawat inap. Yakni Puskesmas Klungkung II di Desa Selat dengan luasan wilayah pelayanan mencapai delapan desa, akan ditingkatkan menjadi puskesmas rawat inap. (lmc)