Kusuma Putra: Nasib Petani Kopi Perlu Diperhatikan
(Baliekbis.com), Pembudidayaan tanaman kopi saat ini sudah berkembang pesat, termasuk Bali sendiri. Petani kopi di Bali bahkan sudah mengembangkan produk kopi yang baru seperti Kopi Luwak. “Kopi luwak ini dihasilkan dari musng yang suka memakan buah kopi dan kotorannya mengandung biji kopi. Dari biji kopi inilah kemudian diproses menjadi kopi luwak itu, ujar anggota DPRD Bali Drs. Kusuma Putra, Ak.,MM, saat ditemui Rabu (13/12) di Renon Denpasar.
Penggemar kopi luwak ini menambahkan musang ini sangat gemar sekali memakan kopi, dan kopi yang dimakan disesuaikan dengan indra penciumanya yang peka. “ Binatang musang ini memilih buah kopi yang betul-betul matang sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang masih dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotorannya. Inilah nyang nantinya diproses untuk menghasilkan kopi yang memiliki cita rasa sangat khas,”terangnya.
Ia berharap pemerintah bisa membantu kebutuhan para petani kopi melalui mendistribusikan bibit kopi yang baik maupun pupuk serta pengolahannya sehingga menghasilkan kopi yang bermutu. “Kalau bibit kopi tidak bagus tentu binatang musang enggan memakannya yang membuat petani kopi menjadi terhambat,”ucapnya. Untuk menjaga kualitas kopi, selain bibit, jenis dan proses produksi, masa panen juga penting agar menghasilkan biji kopi yang bermutu. “Petani kopi juga harus bersinergi dengan para petani kopi lainnya untuk mencari terobosan baru termasuk pemasarannya,”imbuh Kusuma Putra yang penggemar berat kopi luwak ini. Pelaku usaha kopi luwak juga diharapkan ikut mempromosikan atau memberikan dukungannya kepada para petani kopi agar terus membudidayakan kopi. Apalagi harga kopi cukup bagus sehingga bisa mengangkat pendapatan petani dan daerah. (sus)