Kwal Tampilkan Pertunjukan Puisi Ritmis di BBB
(Baliekbis.com), Dalam rangka perayaan Frankofoni 2018, Institut Prancis di Indonesia (IFI) dan Alliance française Bali (AF Bali) bekerjasama dengan Bentara Budaya Bali menggelar pertunjukan puisi ritmis oleh musisi slam asal Prancis, Kwal pada 24 Maret di Bentara Budaya Bali, Ketewel. Dilansir dari press release yang diterima media, Kamis (22/3), selain pertunjukan secara khusus digelar pula timbang pandang seputar upaya kolaborasi dan alihkreasi puisi.
Program yang terangkai dalam program Dialog Sastra #59 ini akan dimaknai pula pentas pembuka oleh Teater Kalangan. Kali ini Teater Kalangan menampilkan garapan terkini mereka yang bertajuk “Pada Suatu Masa di Kepalamu”, merujuk persoalan intoleransi sebagai respon atas situasi sehari-hari. Kwal yang bernama asli Vincent Loiseau bersama Héloïse Lefebvre (biola) dan Antony Baker (piano) juga menggelar konser di Medan pada 15 Maret, Jakarta 17 Maret dan Yogyakarta 22 Maret.
Frankofoni merupakan perayaan bagi para penutur Bahasa Prancis di seluruh dunia, yang diperingati setiap tanggal 20 Maret, diadakan berbagai peristiwa seni budaya, tak ketinggalan juga di Indonesia. Perayaan Frankofoni menjadi pertemuan budaya dalam berbagai bentuk, seperti pertunjukan seni, pemutaran film, diskusi sastra, kuliner serta pameran. Saat ini, ada 84 negara dan perwakilan pemerintah yang tercatat sebagai anggota Oganisasi Internasional Frankofoni (OIF). Sebanyak 274 juta orang tersebar di lima benua merayakan Frankofoni dalam keberagaman.
Kwal, Slam Bahasa Prancis dalam Puisi Ritmis
Berawal dari kecintaannya pada bahasa Prancis, Kwal menulis berbagai teks sejak usia 15 tahun. Ia mengeksplorasi berbagai kreasi artistik menggunakan teks-teks puisi maupun prosa dalam bahasa Prancis. Karya-karyanya terinspirasi dari perjalanannya ke berbagai negara seperti Mali, Palestina, Aljazair, Maroko, Mesir, Kanada, Kuba, Tunisia, Turki, India, Jepang dan Australia. Catatan perjalanan dan berbagai anekdot yang ia temui di jalan dan dalam persentuhan dengan orang lain menjadi lirik-lirik lagu, dongeng dan kisah.
Sebagai musisi, penyanyi, pencipta lagu, Kwal memulai debut musiknya pada 2002 diikuti dengan lima album dalam bahasa Prancis yaitu Reglement de contes (2002), Mogo Ya (2005), Là où j’habite (2007), Saisir l’instant (2012), Les Liens (2016). Ia juga merilis dua album dalam bahasa Bambara atau bahasa tutur di negara Mali yaitu Adama den ko (Humanisme) pada 2004 dan Gne ni (Eye to Eye) pada 2008 dan satu album dalam bahasa Arab klasik El amal rahina (Hostage to Hope) pada 2010 yang mengkombinasikan musik rap Timur dengan puisi-puisi dari tradisi Arab klasik.
Selain bermusik solo, Kwal juga berkolaborasi menciptakan komposisi akustik bersama musisi dari berbagai negara, serta tampil dalam berbagai festival baik di Prancis (antara lain Les Francofolies, Les vieilles charrues, Printemps de Bourges, Bataclan dan La Maroquinerie) maupun di panggung internasional. Sebagai seorang aktor, sutradara dan penulis naskah, Kwal telah tampil di berbagai pentas teater yang diangkat dari dongeng klasik maupun kontemporer. Pertunjukan perdana karyanya bertajuk “Chronique de Là où j’habite” (2010) menampilkan dirinya bercerita, slam dan bernyanyi, tentang kenangannya terhadap lingkungan tempat ia tumbuh dewasa.
Pada 2014, Kwal memproduksi pertunjukan teater bertajuk “Chroniques des Bouts du Monde” yang mengisahkan ulang fabel-fabel modern dengan gaya yang khas yang mengundang tawa sekaligus air mata. Tak hanya menulis lagu dan bermain teater, Kwal juga dikenal sebagai seorang penulis buku dan naskah drama. Karyanya antara lain dua buah buku untuk remaja berjudul “le Grand Dédé et sa petite auto” dan “Le Maître du monde”. Ia juga merupakan salah satu penulis naskah “Roi des rats” bersama pendongeng Annabelle Sergent dan naskah “P.P. les petits cailloux” yang masuk nominasi penghargaan tertinggi teater di Prancis Molières Awards 2011 yang setara dengan Tony Award di Amerika, Olivier Award di Inggris dan Premios Max di Spanyol. Saksikan penampilan Kwal bersama Héloïse Lefebvre dan Antony Baker di Bentara Budaya Bali! (ist)