Launching ‘Bangga BEDO’, Tingkatkan Standar Kualitas Produk Lokal
(Baliekbis.com), Yayasan Business and Export Development Organization (BEDO) meluncurkan program digitalisasi ‘Bangga BEDO’ di Virtual Kitchen Kerobokan, Badung, Jumat (3/6/2022). Bangga BEDO ini diharapkan dapat meningkatkan standard kualitas, memperbaiki kemasan, serta meningkatkan mutu produk lokal agar dapat meningkatkan pendapatan UMKM khususnya di sektor pangan.
Ketua Yayasan BEDO Jeff Kristianto menjelaskan launching Bangga Bedo untuk memperkenalkan produk Bangga BEDO dan melakukan Launching pembelian perdana produk Bangga BEDO di Marketplace. Dimana sebagian besar UMKM dampingan BEDO adalah UMKM yang bergerak di bidang kuliner. Tercatat 47,3 persen bergerak di bidang makanan kering, olahan makanan siap saji dan minuman tradisional. Umumnya masih dikelola secara sederhana dari dapur dan sulit sekali untuk masuk ke pasar yang lebih luas. Untuk itu penting melakukan promosi bersama dan akses ke pasar modern bersama, sesuai dengan slogan Yayasan BEDO “Bersama Kita Berdaya”.
Ditambahkan Jeff, produk akan dipilih dan dibimbing langsung oleh pakar keamanan pangan Novia Priyatna untuk diberikan bantuan pembiayaan secara berkala. Program #BANGGABEDO ini juga didukung oleh PT. Astra Graphia Tbk yang berfokus pada ruang lingkup bisnis Printing and Digital Service.
Program kerja sama ini telah dijalankan sejak tahun 2021 dan dilaksanakan oleh BEDO (Business and Export Development Organization), telah mengkurasi sebanyak 30 UKM dari total 107 UKM untuk mendapat kesempatan kemasannya diubah, terdiri dari 10 UKM kemasan pouch, 14 UKM kemasan kotak dan 6 UKM kemasan frozen.
Chief of Corporate Secretary, Legal, and Corporate Communications PT Astra Graphia Tbk. Melinda Pudjo mengatakan, Astra Graphia memiliki kegiatan dan kontribusi sosial salah satunya di pilar kewirausahaan yaitu membina UMKM. “Kita punya teknologi untuk cetak kemasan. BEDO mengajar mereka design, jadi kita ngajarin kemasan itu harus dibuat dengan baik. Kemudian bagaimana memproduksi kemasan dengan baik. Banyak orang berpikir cetak offset lebih murah tapi kan ada minimum order, ketika mau berganti merk, gambar atau gambar stoknya akan jadi terbuang. Nah kami memperkenalkan teknologi digital printing nyetak 1 harganya sama dengan nyetak 500, selain kualitasnya lebih baik, ini gak luntur jika terkena air,” jelasnya.
Jadi Astra Graphia punya kompetensi digital printing. “Jika mereka mau mencoba, kita kasih cetak gratis, mensupport. Yang mencetakkan mitra kita yang punya mesin agar mereka merasakan dulu benefitnya, setelah itu mereka akan menjadi ekosistem sehingga bisnis pencetakan kemasan ini bisa berkelanjutan bagi mereka tentunya bawa manfaat juga,” jelas Melinda.
Ia berharap kemasan terbaru yang diluncurkan ini, dapat mendorong kesuksesan UMKM, menjadikan UMKM naik kelas, dan dapat memacu semangat para UMKM untuk terus berinovasi terhadap kemasan. “Karena bagaimanapun juga tampilan kemasan merupakan kesan pertama di mata calon pembeli. Kemasan menjadi daya tarik konsumen,” ujarnya. (ist)