Lembaga Pers Mahasiswa Suara Satwa FKH Unud Gelar Tukar Pena 2022 Bertema “Veterinarian Role in Digital Journalism”
(Baliekbis.com), Lembaga Pers Mahasiswa Suara Satwa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana mengadakan acara Tukar Pena 2022 yang membawakan tema “Veterinarian Role in Digital Journalism”. Tukar Pena atau Studi Karya dan Perekrutan Anggota sendiri bertujuan untuk melakukan perekrutan para anggota baru LPM Suara Satwa sebagai bentuk meneruskan upaya demokrasi di lingkungan kampus melalui jurnalistik.
Pada Tukar Pena ini, mahasiswa yang baru bergabung dengan LPM Suara Satwa akan diperkenalkan mengenai LPM Suara Satwa dan jurnalistik secara lebih luas. Pelaksanaan kegiatan Tukar Pena meliputi beberapa rangkaian kegiatan, yakni pendaftaran senat mahasiswa LPM Suara Satwa, upgrading Tukar Pena, seleksi calon anggota yang meliputi penugasan dan wawancara, serta hari puncak Studi Karya dan Perekrutan Anggota (Tukar Pena). Hari puncak Tukar Pena ini dilaksanakan selama dua hari yakni dari hari Sabtu, 24 September 2022 hingga Minggu, 25 September 2022 Agro Puncak Bedugul, Tabanan, Bali. Anggota muda LPM Suara Satwa yang diterima berjumlah sebanyak 22 orang.
Hari pertama, para peserta diminta untuk berkumpul terlebih dahulu di kampus pada pukul 07.00 WITA. Peserta diminta untuk berkumpul per-gugus dan diberi tugas membuat yel-yel yang akan ditampilkan selama acara berlangsung. Tidak lama setelah itu, peserta diminta untuk menaiki bus secara bertahap per-gugusnya. Peserta berangkat menuju lokasi menggunakan bus sampai sekitar pukul 10.00 WITA, mereka pun tiba di sana. Lalu peserta diberikan waktu untuk berkumpul setiap gugusnya untuk membahas mengenai yel-yel yang sudah ditugaskan. Sebelum itu, peserta diminta untuk menyimpan berbagai barang keperluan selama menginap 2 hari 1 malam. Kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan di lapangan yang dihadiri oleh seluruh peserta, panitia dan juga pembina LPM Suara Satwa, Prof. Dr. drh. Iwan Harjono Utama, MS.
Kegiatan selanjutnya yaitu pembawaan materi oleh drh. A. Subur Tjahjono, dengan tema yang dibawakan yaitu “Jurnalis Veteriner yang Eksis, Adaptif, dan Berani Speak Up di Era Dunia.” Pembahasan dari materi yang dipaparkan yaitu mengenai betapa pentingnya seorang jurnalis untuk memberitakan hal benar mengenai hewan dan teknik-teknik dalam pembuatan berita seperti apa yang baik dan benar. Tidak lupa pada akhir dari penyampaian materi, dilakukan sesi diskusi. Sesi diskusi kali ini tampak cukup berbeda karena dok Subur membagikan buku novel terbitan dari kompas untuk para peserta. Karena hal itu, para peserta dengan semangat dan penuh antusias bertanya mengenai materi yang dibawakan dan mendapatkan buku bagi setiap peserta yang bertanya.
Sesi selanjutnya adalah sesi talkshow bersama Prof. Dr. drh. Iwan Harjono Utama, MS membahas mengenai menulis. Sebelum acara talkshow dilaksanakan, prof Iwan melakukan pemaparan materi mengenai bagaimana menulis dan isi tulisan yang baik, kemudian dilanjutkan dengan talkshow yang berjalan dengan kondusif.
Untuk mencairkan suasana yang telah terlihat sedikit mengantuk, maka dilanjutkan dengan acara ice breaking oleh Najwa dan Dion. Setelah itu, dilanjutkan dengan sesi ibadah dan makan siang bersama yang dilakukan dengan membuat lingkaran besar dan duduk berselingan antara peserta dan panitia.
Acara yang cukup menegangkan yaitu dengan pemberitahuan divisi bagi setiap peserta. Sebelum diberitahukan pembagiannya, para koor dari setiap divisi diminta untuk naik panggung dan memperkenalkan diri sesuai dengan divisinya masing-masing. Hal yang menegangkan yaitu pemanggilan nama secara satu per satu. Namun ketika nama para peserta disebut bersamaan dengan hasil divisinya, terlihat wajah yang kaget dan senang. Setelah itu dilakukan sesi diskusi menurut divisinya masing-masing. Hal yang dilakukan dalam sesi ini yaitu anggota divisi lama dan anggota baru dapat berbagi mengenai tugas dan pekerjaan yang dilakukan setiap divisinya. Diskusi tiap divisi diakhiri dengan sesi Setelah diskusi bersama divisi selesai, peserta dan panitia bermain games bersama di lapangan. Setiap gugus saling melawan satu sama lain untuk memenangkan pertandingan games tersebut. Tidak hanya itu, panitia sendiri mengikuti acara games tersebut untuk bersenang-senang dan membangun kebersamaan bersama dengan para peserta.
Ketika malam tiba, kegiatan masih tetap berlangsung. Kegiatan pertama yaitu membuat surat secara anonim dengan tujuan bebas, serta malam puncak berupa pentas seni. Peserta sangat antusias menunggu kegiatan dilaksanakan di lapangan, berkumpul di sekeliling api unggun. Sayangnya api tidak dapat dinyalakan karena kayu bakar yang basah, sehingga kegiatan harus dilakukan di dalam ruangan aula. Hal ini tidak membuat kegiatan kalah seru, karena pembacaan surat dan pentas seni oleh setiap gugus yang sangat menarik dan penuh kejutan berhasil membuat semua peserta dan panitia terhibur. Tidak mau kalah, panitia juga menampilkan penampilan yang sangat memukau dan heboh. Kegiatan pentas seni ini dilaksanakan dengan meriah dan overpowered. Sungguh malam yang tidak dapat dilupakan. Setelah pukul 22.30 WITA, seluruh peserta dan panitia bersiap untuk istirahat dan tidur.
Pada hari kedua, kegiatan diawali dengan senam bersama oleh para peserta yang dipimpin oleh panitia. Usai membakar semangat dengan senam, peserta bersiap untuk mengikuti kegiatan selanjutnya yakni trekking Peserta berjalan menyusuri 6 pos yang telah disiapkan oleh panitia secara berkelompok. Pos yang pertama adalah pos baca puisi. Di sini peserta akan membaca teks yang akan diberikan panitia dengan nada puisi. Tiap anggota kelompok akan membaca satu bait kecuali satu orang yang melakukan gerakan. Kemudian pada pos kedua, peserta bermain tebak gaya di mana panitia memberikan sebuah kata, kemudian salah seorang anggota harus memperagakannya. dan peserta lain harus menebaknya dengan cepat dan benar. Menuju pos tiga, yaitu “Bersatu Kita Teguh”. Pada pos ini peserta dihimbau untuk membentuk lingkaran dengan jarak 2 meter. Lalu setiap peserta berputar di tempat sebanyak 10 putaran. Pada hitungan ke-10, peserta harus menyatukan tangan mereka ke tengah. Kemudian dengan teknis yang sama peserta harus menyatukan kaki mereka dan terakhir jari telunjuk. Trekking dilanjutkan ke pos yang keempat yakni pos “Mari Kita Pecahkan”. Di sini panitia akan memberikan teka-teki yg harus dipecahkan peserta. Panitia akan memberikan clue dan peserta harus bekerja sama untuk memecahkan pesan yang tersembunyi. Kemudian beralih ke pos lima yang bernama pos “Emergency Call”. Pertama, panitia memberikan arahan pada peserta untuk berjongkok, lalu panitia menyebut angka 1-5 secepatnya, dan menyebutkan perintah tambahan. Selanjutnya pada pos terakhir, mereka akan diajak berbincang-bincang oleh Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi, serta Badan Konsultan LPM Suara Satwa.
Setelah dilaksanakannya trekking, peserta diarahkan kembali ke aula untuk bersiap-siap dengan kegiatan selanjutnya yakni pelantikan anggota muda LPM Suara Satwa sebagai puncak kegiatan Tukar Pena tahun ini. Acara pelantikan ini dihadiri oleh para pembina LPM Suara Satwa beserta Badan Konsultan, Pemimpin Umum, dan Pemimpin Redaksi LPM Suara Satwa. Dengan berpakaian dominan hitam, peserta berbaris sesuai divisi menunggu giliran nama mereka akan dipanggil. Peserta akan maju ke depan untuk mengucap sumpah akan selalu berkomitmen dan berkontribusi untuk LPM Suara Satwa. Usai pengucapan sumpah, acara pelantikan dilanjutkan dengan sambutan oleh Pemimpin Umum LPM SS, Rahma Annisa Prayoko. Dalam sambutannya ia mengucapkan selamat kepada seluruh anggota baru LPM Suara satwa atas bergabungnya mereka menjadi keluarga besar LPM SS. Ia juga mengatakan bahwa dari sini kita kan belajar bersama untuk membawa LPM SS menjadi lebih baik. Selanjutnya adalah sambutan dari Pemimpin Redaksi, Rindar Mentari Nusanti Putri, dilanjutkan dengan sambutan oleh pembina yang hadir, yaitu Prof. Dr. Drh. Iwan Harjono Utama, M.S., Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika, Dr. drh. I Wayan Batan, MS., serta Drh. Romy Muhammad Dary Mufa, S.KH., M.Si. Usainya kegiatan pelantikan ini menandakan berakhirnya pula kegiatan Tukar Pena 2022. Peserta diarahkan untuk melakukan bersih-bersih dan merapikan barang bawaan masing-masing sebelum bersama-sama berangkat untuk kembali ke kampus menggunakan bus.
Secara keseluruhan kegiatan Tukar Pena telah berjalan dengan sangat baik. Akan tetapi hal ini tidak berarti tidak ada hal yang akan menjadi bahan evaluasi. Sempat terjadi beberapa kali kemunduran jadwal kegiatan, dan terdapat beberapa agenda yang harus dialihkan dengan agenda lain. Terlepas dari itu kerja sama dari setiap panitia dan peserta membuat kegiatan Tukar Pena dapat terselesaikan dengan menyenangkan hingga akhir. Diharapkan dengan direkrutnya anggota muda dapat menjadi langkah baru bagi LPM Suara Satwa untuk menjadi lebih baik. Selain itu, diharapkan kegiatan ini mampu memupuk rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar anggota LPM Suara Satwa FKH UNUD. LPM Suara Satwa akan selalu menjadi rumah bagi anggota entah itu pertama, kedua ataupun seterusnya. LPM SS akan selalu siap merangkul anggotanya dimanapun dan kapanpun mereka berada.
(sumber: www.unud.ac.id)