Lewat Sport Tourism, Tidak Hanya Prestasi, KONI Bisa Tingkatkan Pendapatan Daerah
(Baliekbis.com), Sport tourism menjadi salah satu potensi pariwisata Bali yang perlu dikembangkan lebih jauh. Untuk itu KONI Bali berharap pemerintah bisa memberi ruang gerak yang lebih luas membantu pengembangan sport tourism di Bali.
“KONI Bali tidak hanya berperan mengawal olahraga prestasi tapi juga bagaimana menyinergikan olahraga dengan pengembangan pariwisata yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan daerah. Maka KONI berperan vital dalam pemberdayaan dan akselerasi pengembangan sport tourism di seluruh Bali,” kata Pengurus KONI Bali Bidang Hubungan Luar Negeri dan Sport Tourism, I Dewa Putu Susila saat menjadi salah satu narasumber atau pembicara dalam Rapat Dengar Pendapat (Seminar Akbar) Pansus Ranperda (Rancangan Peraturan Daerah) Keolahragaan Provinsi Bali di wantilan DPRD Bali, Sabtu (5/5/2018)
Selama ini Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali identik dengan organisasi yang bertugas meningkatkan prestasi para atlet. Namun ke depan peran KONI akan lebih strategis membantu mengembangkan sport tourism atau wisata olahraga di Bali. Kenapa KONI harus dilibatkan? Sebab, kata Dewa Susila menjelaskan, secara aspek hukum dan keorganisasian serta tupoksi (tugas pokok dan fungsi) di KONI, ada divisi bidang hubungan luar negeri dan sport tourism. Hal ini secara tersurat berarti KONI harus mengambil peran mendukung pengembangan sport tourism di Bali serta bersinergi dengan berbagai stakeholder lainnya.
Terlebih sudah ada lampu hijau dari Gubernur Bali I Made Mangku Pastika agar KONI Bali menjadi inisiator bersama instansi dan stakeholder untuk merancang blue print pengembangan sport tourism di Bali. “Maka nanti KONI Bali tidak hanya bisa menyumbang prestasi dari altet, namun juga bisa berkobtribusi pada peningkatan pendapatan daerah,” tegas Dewa Susila yang juga Sekretaris Umum (Sekum) Pergatsi (Persatuan Gateball Seluruh Indonesia) Provinsi Bali itu.
Lebih lanjut dikatakan Dewa Susila, tentu KONI Bali akan mengemban amanat jika memang dipercayakan untuk menindaklanjuti harapan Gubernur Bali. Namun memang harus ada payung hukum khususnya diatur dalam Perda yang kemudian dijabarkan lebih detail dalam Pergub mengenai pengembangan sport tourism di Bali. Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Gubernur Bali bahwa masukan KONI Bali tentang pengembangan sport tourism bisa diakomodir dalam Ranperda Keolahragaan yang tengah disusun ini.
“Untuk itu secara khusus kami berharap ada pasal khusus yang mengatur lebih lanjut tentang sport tourism. Hal ini juga terkait dengan peran KONI dalam pengembangan sport tourism bersama leading sektor lainnya seperti Dinas Pariwisata, stakeholder terkait seperti pelaku pariwisata baik pengelola destinasi pariwisata, biro perjalanan wisata, pengusaha akomodasi pariwisata (hotel, villa, restoran, dll), event organizer, agensi periklanan dan pemasaran, serta pihak lainya,” paparnya.
Sebelumnya Dewa Susila menyampaikan pentingnya blue print pengembangan sport tourism di Bali. Gubernur Bali I Made Mangku Pastika pun mengapresiasi dan merespon positif masukan tersebut. Bahkan secara khusus Pastika meminta KONI Bali menjadi inisiator bersama instansi dan stakeholder terkait untuk merancang blue print tersebut. (wbp)