Lippo Luncurkan MEIKARTA, Pusat Perekonomian Modern Yang Menjanjikan
(Baliekbis.com), Dua tahun terakhir ini merupakan tahun yang penuh tantangan bagi sektor properti yang menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang relatif datar serta penurunan profitabilitas. Hal tersebut terutama disebabkan oleh melemahnya permintaan atas perumahan. “Namun, tahun ini kami antusias dan optimis atas prospek bisnis properti kami dengan adanya peluncuran proyek baru, MEIKARTA, yang telah membukukan marketing sales sebesar Rp 2,4 triliun pada semester I tahun 2017,” ujar Presiden Direktur LPKR (Lippo Karawaci) Ketut Budi Wijaya kepada wartawan di sela-sela Public Expose Marathon 2017 yang berlangsung Kamis (7/9) di gedung Pascasarjana Unud Denpasar.
Dikatakan Budi Wijaya, bisnis Lippo merupakan perusahaan properti terbesar dari sisi aset dan total penjualan serta merupakan pengelola rumah sakit terbesar dengan 31 RS di seluruh Indonesia. Selain itu Lippo ada pengembangan baru yakni MEIKARTA yang dibangun dengan skala besar dan internasionl. Diharapkan MEIKARTA jadi kota modern yang bisa mendukung perindustrrian Indonesia. Dikatakan bisnsis Lippo berkembang pesat dimana tahun 2010 hanya ada 4 rumah sakit kini berkembang jadi 31. Bahkan untuk perusahaan property memiliki aset terbesar yakni Rp 46 triliun, belum termasuk yang ada di Singapura. “Akhir tahun kita berharap bisa tumbuh 2 digit sebagaimana tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya. Yang lebih penting lagi, Siloam Hospitals Yogyakarta, yang lama dinanti telah beroperasi dan saat ini kembali masuk dalam pipeline aset yang akan dijual kepada REITS. Model bisnis capital recycling kami, akan kembali menunjang pendapatan keseluruhan perseroan untuk tahun buku 2017.
MEIKARTA, kota internasional baru yang paling ambisius dan menarik, merupakan proyek investasi terbesar milik Lippo sejak lebih dari enam dekade terakhir. MEIKARTA terletak di jantung koridor Jakarta-Botabek-Bandung yang berkembang pesat, dimana 60% perekonomian nasional Indonesia berada. MEIKARTA juga dikelilingi oleh beberapa kota baru, termasuk Lippo Cikarang, Jababeka, dan MM2100, kawasan industri yang memproduksi lebih dari 1 juta mobil, 10 juta sepeda motor, jutaan unit kulkas, berbagai produk elektronik dan peralatan rumah tangga kelas atas, setiap tahunnya. Dijelaskan nilai strategis MEIKARTA akan meningkat dengan dibangunnya beberapa proyek infrastruktur penting di kawasan ini, antara lain kereta cepat Jakarta-Bekasi-Cikarang-Bandung, Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, Light Rail Transport (LRT) Cawang-Bekasi Timur-Cikarang, Automated People Mover (Monorel) yang menghubungkan tujuh kota baru di sekitar Meikarta, serta Jalan Layang Tol Jakarta-Cikampek. MEIKARTA akan memiliki prasarana dan sarana kelas dunia, seperti pusat perbelanjaan, pusat kesehatan, rumah sakit bertaraf internasional, pusat keuangan internasional, hotel bintang lima, perpustakaan nasional, pusat kesenian dan pertunjukan opera, sekolah nasional dan internasional, universitas nasional, pusat penelitian industri, dan pusat pameran internasional.
Sebagai bagian dari rencana ekspansi rumah sakit dan mal ritel, sejauh ini LPKR melalui anak usahanya di bidang pelayanan kesehatan, Siloam, telah mengambil alih empat rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Umum Sentosa (“Sentosa”) di Bekasi senilai Rp 26,5 miliar, Rumah Sakit Grha Ultima Medika (“GUM”) di Mataram senilai Rp 155 miliar, Rumah Sakit Umum Putera Bahagia (“RSUPB”) di Cirebon senilai Rp 130 miliar, dan Rumah Sakit Hosana Medica (“RSHM”) di Bekasi senilai Rp 150 miliar. Di samping akusisi sejumlah Rp 461 miliar ini, Siloam juga telah membuka empat rumah sakit greenfield, yaitu Siloam Hospitals Bangka Belitung, Siloam Hospitals Bogor, Siloam Hospitals Yogyakarta, dan Siloam Hospitals Bekasi Timur, sehingga jumlah rumah sakit di bawah pengelolaan Siloam menjadi 31.
Selain itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 4 September 2017, Siloam telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham atas rencana Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) untuk meningkatkan modal dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 325.153.125 saham baru atau 20% dari modal disetor dengan nilai nominal Rp100 per saham, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 9.500 per saham dan akan menghasilkan dana sebesar Rp 3,09 triliun yang akan digunakan antara lain untuk pengembangan rumah sakit, baik langsung maupun tidak langsung melalui entitas anak perusahaan. Siloam menargetkan untuk mengoperasikan dan mengelola 50 rumah sakit pada akhir tahun 2019.
Lippo Malls Indonesia, anak usaha Lippo Karawaci, pada 31 Mei mengelola sebuah mal baru di Jember, Jawa Timur, yang dikenal sebagai Lippo Plaza Jember. Dengan luas total 64.500 m2 dan luas disewakan bersih 28.000 m2, Lippo Plaza Jember akan mengembangkan konsep bangunan multi guna yang menggabungkan kawasan komersial dengan layanan publik, seperti Siloam Hospitals, yang sedang dibangun di kompleks ini. Pada akhir Juni 2017, Lippo Malls mengelola 47 mal di seluruh Indonesia, dengan total luas kotor 3,3 juta m2 dan tingkat hunian rata-rata 88%. LPKR dengan bangga mengumumkan bahwa perseroan telah menerima beberapa penghargaan di tahun 2017. Di antaranya adalah 100 Fastest Growing Companies 2017 untuk perusahaan properti dengan aset di atas Rp 10 triliun. Lippo Cikarang (“LPCK”) juga menerima 100 Fastest Growing Companies 2017 untuk perusahaan properti dengan aset Rp 5-10 triliun. Kedua penghargaan ini diberikan oleh majalah Infobank. Selain itu, LPKR dan LPCK menerima sertifikat penghargaan dari Asosiasi Analis Efek Indonesia bekerjasama dengan CSA Institute sebagai salah satu Emiten pilihan Analis pada tahun 2017. Lebih penting lagi, LPKR menerima dua penghargaan lainnya, yaitu “One of the Most Valuable Indonesian Brands 2017” dan “Highest Ranking Growth in Indonesia 2017” dari Brand Plc, sebuah perusahaan independen penilaian merek terkemuka di dunia. Kedua penghargaan ini didasari oleh analisis terperinci atas data yang diperoleh dari publik serta sumber- sumber lainnya, yang ditelaah oleh pakar analis merek dan konsultan. (ist)