Lokasabha PHDI Badung, Momen Bangkit dan Bersatu
(Baliekbis.com), Digelarnya Lokasabha PHDI Badung menjadi titik balik setelah bertahun-tahun terkesan ada matahari kembar pada lembaga umat ini. Selama bertahun-tahun pula masyarakat bingung atas keberadaan dua lembaga dengan nama yang serupa ini. Upaya untuk menyatukan lembaga ini pun telah dilakukan oleh PHDI Bali. Tim penyelamat PHDI Badung yang disebut Tim 7 pun telah terbentuk. Entah kenapa kerja belum tuntas tim ini kabur tanpa bekas. Berbagai kalangan pun berharap dua lembaga ini menjadi satu. Keinginan agar lembaga ini bersatu juga disampaikan oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, saat membuka Lokasabha PHDI Badung, di Puspem Badung, Jumat (14/10). Giri Prasta dalam sambutanya mengatakan, tak ada lagi Parisada Campuhan dan Parisada Besakih.
Giri Prasta hanya menginginkan hanya ada satu PHDI di kabupaten Badung, sebab mantan Ketua DPRD Badung ini paham betul tentang ada dua lembaga umat ini. “Terkait keberadaan PHDI saya berharap agar tetap memberikan tuntunan kepada umat. Apa sebabnya saya berkata demikian, karena dulu ada yang disebut Parisada Campuhan dan Parisada Besakih. Saya mohon ke dua ini agar tidak lagi seperti itu dan bersatu,” kata Giri Prasta. “Di pusat satu, provinsi satu dan kabupaten Badung juga harus satu (PHDI),” imbuhnya.
Dulu kata Bupati, sampai ada yang disebut penyelamat Parisada. Dengan keta penyelamat, sebut dia, ada salah dengan keberadaan parisada. “Karena ada yang terpilih dari Loksabha ada pula yang terpilih dari paruma. Kedapan jangan sapai ada hal yang begitu lagi agar masyarakat tidak bingung,” sebut Bupati Giri Prasta.
Untuk itu ditegasnya, ke depan pihaknya hanya akan mengakui satu Parisada yang terlahir dari Lokasabha PHDI Badung. “Siapapun yang nantinya terpilih dalam Lokasabha ini, saya akan ikut itu,” tegasnya saat memberikan smabutan pembukaan Lokasabha kemarin. Hadir dalam Lokasabha PHDI badung, ketua PHDI Bali Prof Dr. I Gusti Ngurah Sudiana, Kepala Dinas Kebudayaan Badung IB Anom Bhasma, para sulinggih, pemangku serta bendesa dat se-Kabupaten Badung.
Ketua PHDI Bali, Prof, IGN Sudiana mengatakan, Lokasabha PHDI badung sebagai barometer kerjayaan PHDI. “Lokasabha Badung yag sangat penting. Kalau Badung bergetar maka seluruh Bali bergetar, sebaliknya kalau Badung tis (tentram) maka semua tis,” katanya. Lanjut dia, oleh karena itu perjalan PHDI Badung haru menjadi lebih baik sebab semua akan berimas. “Saya yakin perjalan baik diawali dari Badung, karena Badung sebagai kunci,” tambah Dosen IHDN Denpasar ini.Karena itu pihaknya sangat berharap PHDI Badung menjadi pelopor untuk menjadikan umat Hindu labih baik. Untuk mewujudkanya, kata dia, maka diperlukan sinergi dengan pemerintah kabupaten Badung. (ist)