Lomba Keberaksaraan Motivasi Warga Untuk Belajar
(Baliekbis.com), Pendidikan keaksaraan bukan hanya sekedar prioritas pada aspek baca, tulis, hitung (calistung ) saja, tapi juga pentingnya pengembangan keterampilan sebagai investasi yang sangat penting bagi masa depan seseorang. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) dan Masyarakat Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar Ir. I Gusti Rakawija, saat mewakili Kepala Dinas Pendidikan membuka kegiatan Lomba Keberaksaraan Tingkat Kabupaten Gianyar tahun 2019 di Gedung Pranuka Gianyar, Minggu (16/6).
Menurut Rakawija kegiatan ini lebih pada memotivasi warga belajar untuk meningkatkan kompetensi keberaksaraan. Kegiatan ini rutin diadakan tiap tahun bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat yang kurang beruntung dalam bidang pendidikannya. Lomba ini dirasa sangaat penting sebagai upaya menumbuhkan minat kecintaan dan kegemaran membaca, menulis dan berhitung sehingga dapat memperkaya pengalaman belajar dan pengetahuan bagi masyarakat.
Ditambahkan, dalam pengembangan masyarakat yang memiliki masalah dalam pendidikannya, pemkab. Gianyar memberikan layanan program pendidikan keaksaran dasar dan keaksaraan lanjutan. Lomba ini menurut Rakawija, sebagai apresiasi pada pengelola dan tutor yang telah berhasil menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan dsar.
“ Saya sudah tekankan pada para tutor mapun warga belajar, kegiatan ini jangan dianggap sebagai suatu lomba yang harus mendapatkan predikat juara, tapi harus dinikmati dengan perasaan senang dan sebagai ajang silahturami antara sesame warga belajar agar minat belajar tidak turun,” tegas Rakawija.
Sementara itu, Kasi Tendik PLS dan Masyarakat, I Gusti Ayu Made Suardani,SH menambahkan sama seperti tahun-tahun sebelumnya kegiatan inibertujuan untuk memotivaasi warga belajar untuk meningkatkan kompetensi keberaksaran, meningkatnya minat dan semangat belajar penduduk buta aksara usia 15- 59 tahun untuk mengikuti kegiatan pembelajaran pendidikan keaksaraan. Gusti Ayu Suardana juga manmbahkan, lomba ini juga sebagai evaluasi keberhasilan program dan terapresianya prestasi dan kinerja warga belajar, tutor, penyelenggara dan pemerintah daerah.
“Tahun ini kami mengambil tema Mengembangkan Keterampilan Literasi yang berbudaya, dimana lewat keterampilan literasi diharapkan dapat terwujud melalui jenis lomba calistung dan Koran Ibu sedangkan literasi berbudaya diperoleh melalui lomba sosio drama,” jelas Gusti Ayu Suardani.
Lomba tahun ini diikuti oleh 60 peserta terdiri dari lomba Koran Ibu sebanyak 12 orang, lomba Calistung sebanyak 12 peserta dan lomba sosiodrama sebanyak 36 orang peserta. Dengan dewan juri terdiri dari Ketua Forum Pendidikan Keaksaran Bali Drs Gusti Putu Nuraga, Ni Putu Ariani dan Pujiono. (eni)