Lomba Tari Condong Semarakkan HUT ke-65 Yayasan Dwijendra
(Baliekbis.com), Lomba tari Condong dan tari Baris yang diikuti ratusan peserta anak SD ikut memeriahkan HUT ke-65 Yayasan Dwijendra Denpasar. Demikian dikatakan ketua panitia lomba yang juga guru seni dan budaya di SMP Dwijendra Denpasar Nyoman Indrayani Pinatih,S.Pd.,M.Pd. disela-sela lomba yang digelar, Sabtu (6/1) di sekolah setempat.
Lomba tari dibuka Kepala SMP Dwijendra Denpasar Dra. Ni Wayan Nadi Supatini, M.Pd. Lomba ini serangkaian menyambut HUT ke-65 Yayasan Dwijendra Denpasar yang akan dilaksanakan tanggal 28 Januari 2018. Khusus untuk tari condong, menurut Indrayani ada yang berbeda terutama gerakan tarinya. Selain itu, tari condong merupakan salah satu tari Bali yang sering dipentaskan sebagai pendahuluan untuk legong dan diiringi oleh semar pegulingan. Tari condong ini juga merujuk pada istilah karakter fiksi, representasi klasik pelayan wanita yang ada di dalam tari condong seperti tari legong, gambuh, dan arja.
“Sebenarnya bisa diceritakan bahwa tari condong ini berasal dari istana di Bali pada pertengahan abad ke-19,” terangnya. Lanjutnya, pada pementasan tari condong banyak gerakan yang merupakan versi sederhana dari tari legong yang beraneka ragam, dan biasanya tari condong dimasukkan ke dalam tari Bali dasar yang kini banyak diminati anak usia dini. “Sejatinya ada beberapa usaha untuk mempertahankan tari condong di Bali, salah satunya adalah penyelenggaraan kompetisi tari condong yang telah diadaptasi menjadi kreasi seni yang lebih kekinian,” ucapnya.
Dijelaskan, pada lomba tari condong tingkat SD se-Bali yang diikuti 141 peserta, dibagi menjadi dua kelompok yakni usia 6-9 tahun dan usia 10-12 tahun. Lomba ini tidak terlepas dari bagian pelestarian seni dan budaya Bali. “Bahkan lomba tari condong dan tari baris tingkat SD se-Bali ini salah satu ajang promosi sekolah, apalagi momen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sudah dekat,” jelasnya.
Sementara, Ketua Yayasan Dwijendra Denpasar Drs. MS Chandra Jaya, M.Hum. menambahkan lomba tari condong dan tari baris ini memang tidak terlepas dari bagian pelestarian seni dan budaya Bali. “Apalagi keinginan utama Yayasan Dwijendra Denpasar adalah bisa tetap mengembangakan tari Bali terutamanya tari condong dan tari baris agar tetap eksis dan berkembang di era modern saat ini,” tambahnya. (sus)