Made Satria: Kembangkan Pariwisata Nusa Penida, Investor Jangan Hanya Cari Untung
(Baliekbis.com), Tokoh masyarakat Nusa Penida I Made Satria S.H., yang juga Caleg DPRD Klungkung dapil Nusa Penida nomor urut 1 dari PDI Perjuangan mengatakan Nusa Penida sangat terbuka dengan investasi. Namun investor jangan hanya cari untung tanpa ikut berperan menjaga lingkungan dan kesakralan daerah ini.
“Investor tak boleh semena-mena apalagi sampai merusak alam. Kita tentu tidak membutuhkan investor seperti itu masuk ke Nusa Penida,” kata Made Satria.
Diakui karena keterbatasan infrastruktur seperti akses jalan, listrik dan air bersih membuat pariwisata di daerah ini tertinggal jauh dari Bali Selatan. Namun belakangan ini pariwisata di kawasan ini semakin bergeliat dan dilirik investor. Untuk mempercepat kemajuan pariwisata Nusa Penida dibutuhkan investasi dari luar.
Namun menurut Made Satria, kedatangan para pemilik modal juga bisa menimbulkan masalah serius jika mereka hanya ingin mengeruk untung sebesar-besarnya tanpa memperhatikan lingkungan serta adat dan budaya yang ada. Karena itu meski terbuka dengan investor tapi tetap selektif. “Sehingga majunya pariwisata Nusa Penida tak sampai kebablasan dan membawa dampak kerusakan alam serta menggerus adat budaya,” kata Made Satria saat ditemui di Klungkung, Sabtu (15/12).
Belakangan memang ada sejumlah permasalahan yang melibatkan investor di Nusa Penida yang melakukan pengembangan usaha dengan merusak lingkungan dan terkesan semena-mena.
Misalnya, areal pantai di kapling-kapling untuk pembangunan akomodasi pariwisata. Beruntung, Satpol Klungkung bergerak cepat dan menghentikan aktivitas pembangunan di tanah yang ternyata bukan hak milik tapi tanah negara ini.
Juga ada investor arogan sengaja merusak dan menjebak tanggul pantai di daerah perbatasan antara Desa Pakraman Kutapang dengan Batununggul untuk memuluskan pembangunan water sport di sekitar wilayah itu. Parahnya pembangunan water sport ini juga disinyalir belum mengantongi izin alias bodong.
“Ada investor masuk ke Nusa Penida dan ada beberapa juga yang terkesan seenaknya. Investor jangan sampai menimbulkan ekses negatif. Kita harus tetap selektif,” ujar Made Satria yang bersama adiknya Ketut Leo sudah lama membantu pembangunan pura di sejumlah wilayah di Nusa Penida.
Diakuinya pariwisata Nusa Penida yang baru mulai menggeliat memang butuh investor yang mau membangun pariwisata dan sektor lainnya. Namun investor harus tetap memperhatikan keamanan dan kelestarian lingkungan alam Nusa Penida. Tidak menggerus dan merusak alam.
Dikatakan Satria, besarnya potensi pariwisata Nusa Penida yang belum tergarap maksimal akibat minimnya infrastruktur ini membuat dirinya tergerak untuk berjuang mengabdi sebagai wakil rakyat di DPRD Klungkung. Ia melihat ada banyak hal yang perlu dibenahi di Klungkung khususnya di Kecamatan Nusa Penida.
Kesenjangan pembangunan desa satu dan lainya juga menjadi masalah klasik. “Jadi saya terdorong melakukan sesuatu mempercepat pemerataan pembangunan di Klungkung khususnya di Nusa Penida,” ungkap pria kelahiran Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Nusa Penida, 18 April 1972 silam itu.
Ia yakin ke depan kondisi masyarakat Klungkung khususnya Nusa Penida akan lebih sejahtera, mandiri dan maju bila kebutuhan dasar masyarakat terlebih dahulu yakni infrastruktur baik jalan, listrik dan air bersih bisa terpenuhi. “Jadi ketiga unsur dasar tersebut yang harus jadi perhatian selain SDM yang juga harus ditingkatkan,” ujar Satria yang juga
Ketua DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) Relawan RJ2P (Relawan Jokowi Dua Periode ) Provinsi Bali itu. (lmc)