Mahasiswa KKN Universitas Udayana Gelar Sosialisasi dan Desinfeksi pada Hewan Ternak Warga Desa Mengani Guna Antisipasi PMK
(Baliekbis.com), Mahasiswa KKN Desa Mengani melaksanakan Penyuluhan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) secara door to door. Kegiatan ini dikoordinir oleh salah satu mahasiswa Kedokteran Hewan yakni I Made Anom Suryaningrat dan Kepala Bidang Peningkatan Produksi yakni Dewi Siallagan, serta anggota KKN Desa Mengani lainnya pada hari Selasa (16/08) di Lingkungan Desa Mengani, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Pelaksanaan program kerja tersebut didukung oleh Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangli, BPP Kintamani Barat, serta PPL Desa Mengani yang ikut berkontribusi memberikan bantuan berupa desinfektan untuk kegiatan penyemprotan guna mencegah penyebaran virus PMK di Desa Mengani.
Di samping sosialisasi, mahasiswa KKN Universitas Udayana juga melakukan penyemprotan disinfektan pada beberapa kandang serta pendataan ternak yang dimiliki warga. Adapun terdapat 115 hewan ternak yang disemprotkan dengan total 39 KK. Sementara itu, bagi warga yang mempunyai kandang hewan ternak jauh dari rumah, mahasiswa KKN hanya memberikan cairan disinfektan sebanyak 5 tutup botol dimana 1 tutup botol dapat dicampurkan 5 liter air. Penyemprotan ini berfungsi dalam mencegah masuknya virus ke hewan ternak dan mensterilisasi kandang.
Kegiatan sosialisasi, pendataan ternak dan penyemprotan disenfektan yang dilakukan nantinya akan bermanfaat untuk mencegah penyebaran virus PMK pada hewan ternak. Selain itu edukasi tentang gejala dan bahaya PMK yang diberikan kepada warga Desa Mengani agar masyarakat teredukasi dan sigap akan bahaya PMK pada hewan ternak.
Putu Candra Daniswara Irawan selaku Koordinator Desa mengungkapkan bahwa tahun ini menjadi tahun pertama KKN yang turut dalam penanganan wabah PMK karena direkomendasikan oleh pihak universitas. Tanggapan positif juga datang dari I Ketut Armawan selaku Kepala Desa Mengani yang menyambut baik program ini dan mendukung segala upaya pencegahan PMK meskipun di Desa Mengani belum pernah terjadi kasus PMK. “Kami menyambut baik adanya program ini dan sejauh ini mendukung segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa asal berimplikasi positif pada kesejahteraan warga,” tutup beliau.
(sumberL www.unud.ac.id)